Sabtu, 30 Oktober 2010

Jabatan Fungsional dan Angka Kredit RO PNS

PNS Pictures, Images and Photos

Beberapa waktu yang lalu ada yang nanya tentang peraturan atau aturan mengenai Jabatan Fungsional Refraksionis Optisien berikut angka kreditnya bagi para RO PNS tentunya.

Wah kebetulan saya bukan PNS maka istilah itu saya juga tidak tahu dan belum pernah dengan istilah itu secara familiar. Setelah saya posting Peraturan Pemerintah Nomor 32 tentang Tenaga Kesehatan, sepertinya perlu juga disampaikan di sini mengenai itu sehubungan dengan akan diadakannya seminar di RSUPN Cipto Mangunkusumo yang diantaranya membahas mengenai Jabatan Fungsional RO PNS.

Aturan tentang pegawai atau kepegawaian PNS tentu di atur oleh Peraturan Menteri yaitu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, yaitu Nomor : PER/47/M.PAN/4/2005, nah saya nggak tahu kalau udah ada yang baru lagi yaaa…

Diantara banyak sekali pasal dan ayat akan saya ambil kesimpulannya saja, bahwasanya Refraksionis Optisien adalah jabatan fungsional termasuk dalam rumpun kesehatan yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis di bidang pelayanan refraksi optisi pada sarana pelayanan kesehatan di lingkungan Departeen Kesehatan dan Instansi di luar Departemen Kesehatan yang merupakan jabatan karier.

Tugas pokoknya melaksanakan kegiatan pelayanan mata dasar, pelayanan refraksi, pelayanan optisi, pelayanan lensa kontak, konsultasi/rujukan, bimbingan dan penyuluhan, evaluasi dan pencatatan pelayanan. Sedang instansi pembinanya adalah Departemen Kesehatan.

Jenjang Jabatan RO dari yang terendah yaitu:

1. RO Pelaksana
2. RO Pelaksana Lanjutan
3. RO Penyelia

Jenjang pangkat sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu:

1. RO Pelaksana:
1. Pengatur, golongan ruang II/c
2. Pengatur Tingkat I, golongan II/d
2. RO Pelaksana Lanjutan:
1. Penata Muda, golongan III/a
2. Penata Muda Tingkat I, golongan III/b
3. RO Penyelia:
1. Penata, golongan ruang III/c
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

Jabatan dan pangkat itu sesuai dengan angka kredit yang dimiliki sesuai Lampiran II dari Keputusan Menteri itu dengan pedoman sebagai berikut:

Jumlah angka kredit Kumulatif Minimal untuk Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan/Pangkat Refraksionis Optisien adalah:

1. Unsur Utama
1. Pendidikan, Pelayanan refraksi Optisi, Pengembangan Profesi : persentase >= 80%, RO Pelaksana II/c : 48, RO Pelaksana II/d : 64, RO Pelaksana Lanjutan III/a : 80, RO Pelaksana lanjutan III/b : 120, RO Penyelia III/c : 160 dan RO Penyelia III/d : 240
2. Unsur Penunjang
1. Kegiatan yang mendukung Pelayanan refraksi Optisi : persentase =< 20%, RO Pelaksana II/c : 12, RO Pelaksana II/d : 16, RO Pelaksana Lanjutan III/a : 20, RO Pelaksana lanjutan III/b : 30, RO Penyelia III/c : 40 dan RO Penyelia III/d : 60
3. Sehingga jumlah totalnya: persentase 100%, RO Pelaksana II/c : 60, RO Pelaksana II/d : 80, RO Pelaksana Lanjutan III/a : 100, RO Pelaksana lanjutan III/b : 150, RO Penyelia III/c : 200 dan RO Penyelia III/d : 300

Dilihat dari situ maka jika ada seminar atau workshop dan sejenisnya pelatihan mesti ikut, seperti di RSUPN Cipto nanti maka angka kreditnya akan mendapatkan 7 + 2 = 9 kalau nggak salah, cek dulu ach…

Sedang Angka Kredit Kumulatif untuk Penyesuaian bagi Jabatan Refraksionis Optisien sebagaimana Lampiran III adalah:

* Golongan : II/c:
o STTB: SLTA/Diploma I, < 1 tahun : 60, 1 tahun : 65, 2 tahun : 70, 3 tahun : 75, 4 tahun lebih : 80
o STTB: Sarjana Muda/Diploma III, < 1 tahun : 60, 1 tahun : 66, 2 tahun : 72, 3 tahun : 78, 4 tahun lebih : 80
* Golongan : II/d:
o STTB: SLTA/Diploma I, < 1 tahun : 80, 1 tahun : 83, 2 tahun : 87, 3 tahun : 91, 4 tahun lebih : 95
o STTB: Sarjana Muda/Diploma III, < 1 tahun : 80, 1 tahun : 85, 2 tahun :90, 3 tahun : 95, 4 tahun lebih :100

* Golongan : III/a:
o STTB: SLTA/Diploma I, < 1 tahun : 100, 1 tahun : 110, 2 tahun : 120, 3 tahun : 130, 4 tahun lebih : 140
o STTB: Sarjana Muda/Diploma III, < 1 tahun : 100, 1 tahun : 111, 2 tahun :122, 3 tahun : 133, 4 tahun lebih : 150

* Golongan : III/b:
o STTB: SLTA/Diploma I, < 1 tahun : 150, 1 tahun : 160, 2 tahun : 170, 3 tahun : 180, 4 tahun lebih : 195
o STTB: Sarjana Muda/Diploma III, < 1 tahun : 150, 1 tahun : 161, 2 tahun : 172, 3 tahun : 183, 4 tahun lebih : 200

* Golongan : III/c:
o STTB: SLTA/Diploma I, < 1 tahun : 200, 1 tahun : 222, 2 tahun : 244, 3 tahun : 267, 4 tahun lebih : 290
o STTB: Sarjana Muda/Diploma III, < 1 tahun : 200, 1 tahun : 223, 2 tahun : 247, 3 tahun : 271, 4 tahun lebih : 295
* Golongan III/d :
o Semua STTB dan Masa kepangkatan, angka kredit kumulatifnya sama yaitu: 300

Ada hal yang perlu diperhatikan tentang pemberian kredit sebagai contoh sebagai berikut:

* Seorang RO yang baru lulus dari ARO maka akan mendapat kredit 60, ini semua jenjang
* Kalau bukan lulusan RO misal ikut pelatihan dan mendapatkan Surat Tanda Tamat pendidikan Pelatihan dengan lama jam belajar lebih dari 960 jam (berapa hari tuh..) mendapat 15
* RO Pelaksana setiap menyiapkan ruangan, peralatan dsbg dapat 0.001 kredit (kecil yaaa…;)
* RO Pelaksana periksa pendahuluan tiap 10 pasien dapat 0.006 kredit (kecil juga..)
* dan seterusnya… banyak sekali itemnya… itu contoh aja….
* paling enak dan cepat adalah ikut seminar karya ilmiah dan sebagainya….

Wah. lumayan melotot mengisi data angka kredit para RO PNS ini….. semoga bermanfaat yaaaa…


http://optikonline.info/2009/05/20/jabatan-fungsional-dan-angka-kredit-ro-pns.html

Susu Formula

botolsedanggarfield Pictures, Images and Photos

1. Pengertian

Susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alasan dipakainya susu sapi sebagai bahan dasar mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh peternak (Pudjiadi, 2002).

2. Jenis Susu Formula

a. Formula adaptasi

Formula adaptasi (adapted berarti disesuaikan dengan kebutuhan bagi bayi baru lahir) untuk bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Susunan formula adaptasi sangat mendekati susunan ASI (tabel 6.2) dan sangat baik bagi bayi baru lahir sampai umur 4 bulan. Pada umur dibawah 3-4 bulan fungsi saluran pencernaan dan ginjal belum sempurna hingga pengganti ASInya harus mengandung zat-zat gizi yang mudah dicerna dan tidak mengandung mineral yang berlebihan maupun kurang.

b. Formula awal lengkap

Formula awal lengkap (complete starting formula) berarti susunan zat gizinya lengkap dan pemberiannya dapt dimulai setelah bayi dilahirkan. Beberda dengan formula adaptasi yang diuraikan terlebih dahulu, pada formula yang disebut belakangan ini terdapat kadar protein yang lebih tinggi dan rasio antara fraksi-fraksi proteinnya tidak disesuaikan dengan rasio yang terdapat dalam susu ibu. Lagipula kadar sebagian besar mineralnya lebih tinggi dibandikan dengan formula adaptasi. Keuntungan dari formula bayi ini terletak pada harganya. Berhubung pembuatannya tidak begitu rumit mak ongkos pembuatan juga lebih murah hingga dapat dipasarkan dengan harga lebih rendah. Dalam pengalaman penulis dengan memberi formula nayi demikian,walupun dimulai langsung setelah bayi dilahirkan, tidak pernah ditemukan kesulitan. Jika keadaan ekonomi tidak memungkinkan untuk membeli formula mahal, maka formula demikian dapat dipakai. Di satu rumah sakit di Australia (hubungan pribadi) untuk menghemat biaya bayi diberi fomula adaptasi sampai umur 3 bulan untuk kemudian diganti dengan formula lengkap.



c. Formula Follow-Up

Formula follow-up (dengan follow-up diartikan lanjutan, mengganti formula bayi yang sedang dipakai dengan formula tersebut). Formula demikian diperuntukan bagi bayi berumur 6 bulan keatas. Telah diuaraikan terlebih dahulu, bahwa formula adaptasi dibuat sedemikian, hingga tidak memberatkan fungsi pencernaan dan ginjal yang pada waktu lahir belum sempurna. Maka dari itu dalm formula adaptasi zat-zat gizinya cukup untuk pertumbuhan yang normal dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit gizi disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan masukan zat-zat tersebut. Oleh sebab pada umur 4-5 bulan fungsi organ-organ sudah memadai maka kelebihan zat gizi dapat dikeluarkan lagi oleh ginjal. Lagipula dengan pertumbuhan yang cepat dan aktivitas fisik yang bertambah, maka formula bayi adaptasi tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan bayi diats umur 6 bulan, terkecuali jika bayi demikian mendapat pula makanan tambahan seperti makanan padat yang memenuhi sysrat Badan Kesehatan Sedunia (WHO).

3. Komposisi Susu Formula

a. Lemak

Kadar lemak disarankan antara 2.7 – 4.1 g tiap 100 ml. Komposisi asam lemaknya harus sedemikian hingga bayi umur 1 bulan dapat menyerap sedikitnya 85%. Disarankan juga bahwa 3 – 4 % dari kandungan energi harus terdiri dari asam linoleik.

b. Protein

Kadar protein harus berkisar antara 1.2 dan 1.9 g/100 ml. Dengan rasio lakalbumin/kasein kurang-lebih 60/40. Oleh karena kandungan protein daripada formula ini relatif rendah maka komposisi asam aminonya harus identik atau hampir indentik dengan yang terdapat dalam protein ASI. Protein demikianlah yang dapat dipergunakan seluruhnya oleh bayi pada minggu-minggu pertama setelah dilahirkan. Walupun demikian Mead Johnson mengedarkan formula dengan nama Enfamil Neonatal, khusus bagi bayi baru lahir sampai usia 1 bulan, dengan 73% proteinnya sudah dihidrolisis. Pemberian protein yang terlalu tinggi dapat menyebabkan meningginya kadar ureum, amoniak, serta asam amino tertentu dalam darah.perbedaan antara protein ASI dan susu sapi terletak pada kandungannya (susu sapi mengandung 3.3 g/100 ml.) dan rasio antara protein whey dan kaseinnya: pada ASI 60/40, sedangkan pada susu sapi20/80. Ada yang berpendapat bahwa kualitas kasein ASI lebih baik daripada kasein susu sapi. Kadar sistein, salah satu asam amino yang mengandung welirang (sulfer) terdapat rendah, hanya sepersepuluh daripada yang terdapat dalam susu ibu. Bayi baru lahir dan terutama yang dilahirkan sebagai prematur bel dapat megibah asam amino metionin menjadi sistein, hingga pemberian susu sapi tanpa diubah dahulu dapat menyebabkan kekurangan relatif sistein. Penambahan protein whey akan memperbaiki susunan asam aminonya hingga mendekati kandungan sistein yang terdapat dalam ASI. Nestle menambahkan Taurin pada produk formula bayinya seperti Nan, Lactogen-1 dan Nestogen-1.

1. c. Karbohidrat

Disarankan untuk formula ini kandungan karbohidrat antara 5.4 dan 8.2 g bagi tiap 100 ml. Dianjurkan supaya sebagai karbohidrat hanya atau hampir seluruhnya memakai laktosa, selebihnya glukosa atau destrin-maltosa. Tidak dibenarkan pada pembuatan formula ini untuk memakai tepung atau madu, maupun diasamkan (acidified) karena belum dikrtahui efek sampingannya dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Laktosa dalam usus dicerna oleh ezim laktase dan diserap sebagai glukosa dan galatosa. Walupun aktivitas laktase pada bayi baru lahir memuaskan, sebagian masukan laktosa akan mengalami proses fermentasi oleh kuman-kuman usus besar dan diubah menjadi asam laknat, asam lemak dengan berat molekul rendah. Dengan demikian laktosa merupakan faktor penting untuk menurunkan pH tinja. PH yang rendah ini disertai kapasitas buffer yang rendah pula karena rendahnya kandungan protein dan fosfat, memberi dampak yang baik untuk menekan pertumbuhan Escherichia Coli dan usus bayi yang mendapat ASI. Bebelac EC (Lyempf) mengandung karbohidrat yang terdiri dari 56% laktosa dan 44% dekstrin. Formula bayi tersebut diperuntukkan bagi bayi yang sering menderita gangguan gastro-intestinu, seperti kolik, kembung dan buang air besar yang selalu encer.

d. Mineral

Seperti dapat dilihat pada tabel 6.1 kosentrasi sebagian besar mineral dalam susu sapi seperti natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, khlorida, lebih tinggi 3 sampai 4 kali dibandingkan dengan yang terdapat dalam ASI. Pada pembuatan formula adaptasi kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga jumlahnya berkisar antara 0.25 dan 0.34 g bagi tiap 100 ml. Kandungan mineral dalam susu formula adaptasi memang rendah dan mendekati yang terdapat pada ASI (tabel 6.2). Penurunan kadar mineral diperlukan sangat oleh karena bayi baru lahir belum dapat mengekskrisi dengan sempurna kelebihanannya.

e. Vitamin

Biasanya berbagai vitamin ditambahkan pada pembuatan formula demikian hingga dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

f. Energi

Banyaknya energi dalam formula demikian biasanya disesuaikan dengan jumlah energi yang terdapat pada ASI.

4. Cara Pemberian Susu Formula

a. Pemilihan

Prinsip umum dalam pemilihan susu formula adalah bila susu formula yang digunakan tidak menimbulkan masalah pada bayi, seperti diare, muntah, konstipasi dan gangguan kulit. Setiap bayi memiliki penerimaan yang berbeda untuk setiap merk susu formula (Suririnah, 2008).

b. Pembuatan

Langkah pembuatan susu formula adalah :

1)Mencuci tangan dengan bersih.

2)Mencuci dan mensterilkan botol susu dan dot.

3)Memilih susu yang sesuai dengan anak.

4)Mengikuti petunjuk pembuatan dalam kemasan susu formula.

5)Mengatur suhu air dengan mencampur air dingin dengan air panas dengan takaran sesuai dengan petunjuk.

6)Menggunakan sendok takar yang disediakan agar kekentalan sesuai.

7)Menghangatkan susu dengan merendam botol menggunakan air hangat.

8)Tidak mencampur berbagai merk susu.

9)Menyiapkan susu formula paling lama 2 jam sebelum digunakan.

10) Tidak mencampur susu sisa pembuatan yang lalu dengan susu yang baru dibuat.

c. Sterilisasi

Terdapat 3 cara dalam pemberian susu formulas yaitu :

1)Menggunakan Tablet atau Cairan Kimia

Setelah botol dan dot dibersihkan dan dicuci bersih, kemudian rendam dalam air yang telah diberi cairan atau tablet kimia. Singkirkan gelembung. Rendam selama 1 jam. Cuci tangan sampai bersih sebelum mengangkat botol dan dot. Bilas dengan air bersih dingin dan hangat.

2)Menggunakan Sterilisasi Listrik

Setelah botol dicuci bersih, dimasukan kedalam alat sterilisasi, tunggu sampai 8-12 menit. Tunggu sampai dingin sebelum digunakan.

3)Merebus Botol

Setelah dicuci bersih, rebus botol selama 10 menit dan dot 4 menit. Kemudian simpan botol dan dot dalam wadah tertutup, sebelum digunakan kembali.

d. Frekuensi dan Jumlah Pemberian

Susu formula diberikan sebanyak 60 ml per kg berat badan per hari pada minggu pertama dan 150 ml per kg berat badan per hari setelahnya. Frekuensi pemberian setiap 3 – 4 jam atau bila bayi lapar.

e. Pemberian

Cara pemberian susu formula adalah :

1)Mengocok susu sebelum diberikan.

2)Memeriksa suhu susu formula.

3)Menyentuh mulut bayi dengan dot, dan secara refleks bayi akan menyedot susu.

4)Bila dot rata dan susu tidak tersedot, keluarkan dot dan masukkan kembail.

5)Dot dipegang dengan posisi miring sampai leher botol berisi susu.

6)Tidak memaksa bayi menghabiskan susu.

7) Menyendawakan bayi setelah pemberian susu.

http://creasoft.wordpress.com/2010/01/01/susu-formula/

Teknik Stimulasi Otak

otak Pictures, Images and Photos

Bagaimana caranya agar kita bisa melatih otak supaya bekerja secara maksimal? Program pelatihan seperti apa yang cocok untuk otak? Bukan hanya mobil loh yang harus dirawat. Tidak banyak orang yang mengerti cara melatih otak agar cadangan kognitifnya terus berkembang dan menjadi semakin kuat. Anak muda zaman sekarang kurang termotivasi untuk bertahan hidup. Memilih cara yang mudah untuk mendapatkan sesuatu, itu yang menjadi perhatian mereka. Padahal sebenarnya proses dalam meraih gol itulah yang menjadi pembelajaran baik untuk otak kita. Hal seperti ini juga akan memperpanjang usia kita. Jadi sebenarnya, manfaat melatih otak itu banyak sekali untuk kesehatan tubuh serta perkembangan mental manusia.

Manusia perlu belajar secara berkelanjutan tanpa henti untuk bisa mendapatkan cadangan kognitif yang cukup dalam otak. Apa arti cadangan kognitif itu? Segala sesuatu yang menstimulasi otak secara mental dalam hidup manusia, bisa melalui pekerjaan, pendidikan, atau hobi. Memberikan stimulasi pada otak dapat merangsang otak untuk membentuk sel neuron baru sehingga akan memberikan penampilan otak yang lebih balk dan menurunkan risikoterkena penyakitAlzheimer. Penelitian menyebutkan, orang yang melakukan latihan pada otot otak selama hidupnya memiliki risiko yang lebih sedikit terkena Alzheimer.

Lebih jauh lagi, dengan munculnya teknologi MRI di bidang kedokteran, memberikan kesempatan pada para ahli untuk meneliti lebih banyak tentang otak yang sehat. Penemuan penting yang didapat dari penelitian ini menyebutkan, bahwa otak kita seperti plastik (artinya dia bukan hanya membentuk neuron baru tetapi juga bisa mengganti strukturnya), bagian otak yang berdekatan dengan dahi merupakan bagian yang paling mirip seperti plastik. Bagian ini mengendalikan fungsi-fungsi utama seperti perhatian, merencanakan masa depan dan perilaku dalam mencapai gol. Bagian ini sangat kritis menghadapi situasi berbeda dan mampu beradaptasi dengan cepat. Kita harus melatih bagian ini lebih balk dengan belajar dan menguasai hal baru dalam hidup.

Bagian otak depan atau lobus frontal sangat lembut, dia menunggu hingga usia 20 tahunan untuk menjadi benar-benar dewasa. Dia juga menjadi bagian dari otak yang pertama kali akan mengalami penurunan fungsi, biasanya di usia paruh baya. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk merawat otak kita terutama lobus frontal? Tentunya kita harus fokus pada tiang utama penyangga otak yaitu latihan fisik, diet yang seimbang dan latihan otak. Pengendalian stres juga penting karena stres telah menunjukkan bukti dapat membunuh neuron dan mengurangi pembentukan sel baru.

otak Pictures, Images and Photos

Di bawah ini, beberapa tips dan teknik yang dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan otak kita.

1. Bermain video games
Aksi dalam video games dapat meningkatkan koordinasi tangan dan mengembangkan keahlian penglihatan visual karena dilakukan secara terus-menerus.

2. Menguatkan memori
Memori adalah bagian mental yang terpenting. Menguatkan memori atau daya ingat merupakan komponen penting dalam mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

3. Mempelajari kata baru setiap hari
Mempelajari kata baru bukan hanya memperkaya pemahaman akan dunia, tetapi juga berkaitan dengan pusat bahasa dalam otak dan otak bagian depan di mana fungsi dan penilaian dilakukan.

4. Latihan mengeja
Mengeja akan mendorong kita untuk melihat secara mental kata yang akan diucapkan atau dituliskan. Latihan seperti ini melibatkan beberapa bagian dan sirkuit dalam otak.

5. Awasi mood, imajinasi, dan bicara pada diri sendiri Jika kita sedang kesal atau berada dalam situasi yang mengecewakan, ganti kegiatan otak kita dengan hal yang tidak melibatkan perhatian kita.

6. Kurangi stres dengan aktivitas fisik
Otak yang sehat didapatkan dari tubuh yang sehat secara keseluruhan. Kita dapat mengurangi efek berbahaya dari stres dengan berolahraga setiap hari. Tapi kita harus memilih jenis olahraga yang disenangi karena dengan begitu tidak akan menjadi suatu kewajiban yang melelahkan tetapi justru menyenangkan. Hanya berjalan kaki juga cukup bagus. Berjalan kaki dua kilometer setiap minggu akan mengurangi risiko terkena Dementia sebanyak 50%.

7. Tidur siang
Tidur siang akan meningkatkan kemampuan memori, sama halnya seperti saat kita tidur di malam hari. Jadi, saat kita sudah melakukan pelbagai kegiatan di pagi hari, luangkan waktu untuk tidur siang sekitar 20 menit setelah makan, saat itu merupakan waktu yang tepat untuk terlelap karena tubuh lelah setelah beraktivitas di pagi hari.

8. Menyelesaikan puzzle
Dengan mengerjakan puzzle, bagian berbeda dalam otak akan terlatih, sesuai dengan jenis puzzle yang kita mainkan. Teka-teki menantang bagian memori dan bahasa sedangkan jigsaw puzzle melatih otak bagian belakang. Jika kita telah ahli cobalah kerjakan puzzle tanpa harus menuliskannya tetapi bayangkan dalam pikiran, hal ini akan mengasah otak menjadi lebih tajam.

Otak Pictures, Images and Photos

9. Gunakan tanganmu
Beberapa orang selain musisi dan ahli bedah mampu bekerja dengan menggunakan tangannya dan mengendalikannya dengan baik. Kegiatan yang melibatkan gerakan jari akan menguatkan otak kita seperti merajut, membangun model bangunan atau memainkan alat musik.

10. Perhatikan sensor kita
Salah satu penyebab umum dari sifat pelupa dan ingatan yang Iemah adalah tidak memberikan perhatian yang cukup.

Daftar Pustaka
Melatih Otak setajam Silet Oleh Astri Novia

otak Pictures, Images and Photos

sumber : http://fkunhas.com/teknik-stimulasi-otak-20101008815.html

Alat Kontrasepsi

DEFINISI KB
Keluarga Berendana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.

Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.
Aborsi bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi.

Alat kontrasepsi

KONTRASEPSI

Metode kontrasepsi terdiri dari:

1. Kontrasepsi oral (pil KB)Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen atau progestin saja.

Pemakai Pil KB Lebih Panjang Umur - www.infopenting.com | Majalah Online Indonesia Pictures, Images and Photos

Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.

Tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan tidak teratur. Tablet ini hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui.

Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi.
Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsi).

Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi:
- Resiko kanker jenis tertentu
- Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi
- Ketegangan premenstruasi
- Perdarahan tidak teratur
- Anemia
- Kista payudara
- Kista ovarium
- Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
- Infeksi tuba falopii.

Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko.
Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah. Jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil KB dosis rendah.
3 bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1 kali/tahun.

Pil KB sebaiknya tidak digunakan oleh:
a. Wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun
b. Wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor
c. Wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi d. Wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak diobati
e. Wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri
f. Wanita yang memiliki bekuan darah
g. Wanita yang tungkainya sedang digips
h. Wanita penderita penyakit jantung
I. Wanita yang pernah menderita stroke
j. Wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat kehamilan
k. Wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim.

Pengawasan harus dilakukan jika pil KB digunakan oleh:
a. Wanita yang mengalami depresi
b. Wanita yang sering mengalami sakit kepala migren
c. Wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun
d. Wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh total.

Pemakaian pil KB setelah kehamilan

Resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat setelah kehamilan dan akan semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil KB.
Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan.

Wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya menstruasi pertama. Karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil KB jika tidak ingin hamil.
Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu.

Pil KB yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan (sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan janin.

Efek samping pil KB

a. Spotting
Sering terjadi pada tahun pertama pemakaian pil KB, jika tubuh telah menyesuaikan diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.

b. Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB, mungkin tidak akan terjadi menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen.

c. Efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.

d. Efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan, jerawat dan kecemasan.
Penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.

e. Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil KB dosis tinggi.
Jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil KB harus segera dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.
Pil KB dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah, sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.

f. Mual dan sakit kepala.

g. 1-2% wanita pemakai pil KB mengalami depresi dan kesulitan tidur.

h. Melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
Jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap. Melasma akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian pil KB dihentikan.

I. Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil KB telah dipakai selama lebih dari 5 tahun. Karena itu wanita pemakai pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan Pap smear (minimal 1 kali/tahun).
Di lain fihak, wanita pemakai pil KB memiliki resiko kanker ovarium ataupun kanker rahim yang lebih rendah.

Interaksi pil KB dengan obat lain

Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB.
Wanita pemakai pil KB bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). Ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil KB sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma).

Oba anti-kejang (fenitoin dan phenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB.
Untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil KB dosis tinggi.

Kontrasepsi hormonal
2. Kontrasepsi penghalangKontrasepsi penghalang secara fisik menghalangi jalan masuk sperma ke dalam rahim wanita.
Yang termasuk ke dalam kontrasepsi penghalang adalah:

kondom Pictures, Images and Photos

A. Kondom.

Kondom bisa melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual (misalnya AIDS) dan dapat mencegah perubahan prekanker tertentu pada sel-sel leher rahim.
Ada kondom yang ujungnya memiliki penampung semen; jika tidak ada penampung semen, sebaiknya kondom disisakan sekitar 1cm di depan penis.
Kondom harus dilepaskan secara perlahan karena jika semen tumpah maka sperma bisa masuk ke vagina sehingga terjadi kehamilan.
Untuk menambah efektivitas pemakaian kondom bisa ditambahkan spermisida (biasanya terkandung di dalam pelumas kondom atau dimasukkan secara terpisah ke dalam vagina).

Kondom wanita merupakan alat kontrasepsi penghalang baru yang dipasang di vagina dengan bantuan sebuah cincin.
Kondom wanita menyerupai kondom pria, tetapi lebih lebar dan memiliki angka kegagalan yang tinggi.

Kondom
Kondom wanita

B. Diafragma.

Diafragma merupakan plastik berbentuk kubah dengan sabuk yang lentur, dipasang pada serviks dan menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam rahim.
Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
Pemakaiannya harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
Diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
Ukuran diafragma harus diganti jika:
- terjadi penambahan atau penurunan berat badan sebanyak lebih dari 5 kg
- diafragma telah dipakai selama lebih dari 1 tahun
- baru melahirkan anak atau mengalami aborsi,
karena ukuran dan bentuk vagina mungkin mengalami perubahan.

Diagragma
Penutup leher rahim

C. Penutup serviks (leher rahim).

Penutup serviks (cervical cap) hampir menyerupai diafragma tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih kaku, dipasang pada serviks.
Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
Pemakaian penutup serviks harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
Penutup serviks dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam dan maksimal 48 jam sesudah melakukan hubungan seksual.

D. Sediaan untuk menghentikan atau membunuh sperma atau disebut juga spermisida (dalam bentuk busa, krim, jel dan suppositoria yang dimasukkan ke dalam vagina)

Busa, krim, jeli dan suppositoria vagina dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
Selain mengandung spermisida, bahan tersebut juga merupakan penghalang fisik untuk sperma.
3. Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasiDisebut juga coitus interruptus.
Pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
4. Metoda ritmikPada metoda ritmik, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita.
Ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.

A. Metode ritmik kalender merupakan metode yang paling tidak efektif, bahkan untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi yang teratur.
Wanita sebaiknya mencatat siklusnya dalam 12 bulan terakhir. Untuk mengetahui saat tidak boleh melakukan hubungan seksual, dilakukan perhitungan berikut:
(siklus terpendek – 18) dan (siklus terpanjang – 11).
Contohnya, jika siklus seorang wanita dalam waktu 12 bulan terakhir berkisar antara 26-29 hari, maka 26-18=8 dan 29-11=18, artinya hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-18 setelah menstruasi.

B. Pada metode temperatur, dilakukan pengukuran suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur).
Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1? Celsius) setelah ovulasi.
Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan mulai dari menstruasi hari pertama sampai suhu basalnya meningkat.

C. Pada metode lendir, masa subur wanita diketahui dengan mengamati lendir servikal, yang biasanya dikeluarkan dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih encer sesaat sebelum ovulasi.
Hubungan seksual tidak boleh pada saat terjadinya peningkatan jumlah lendir servikal sampai 4 hari sesudahnya.

C. Metoda simptotermal terdiri dari pengamatan perubahan lendir servikal dan suhu basal tubuh, juga gejala lainnya yang berhubungan dengan ovulasi (misalnya nyeri kram ringan pada perut bagian bawah).
Metoda ini merupakan metoda yang paling dapat diandalkan.
5. Kontrasepsi implanKontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental.
6 kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan.
Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun.

Interaksi dengan obat lain jarang terjadi karena implan tidak mengandung estroggen.

Efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama sekali tidak terajdi menstruasi.
Efek samping lainnya adalah sakit kepala dan penambahan berat badan.

Kapsul implan tidak larut dalam tubuh sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan.
Segera setelah implan dilepas, fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita pemakai implan kembali menjadi subur.
6. Kontrasepsi suntikanMedroksiprogesteron (sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot bokong atau lengan atas.
Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. Sepertiga pemakai KB suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. Semakin lama suntikan KB dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak teratur. Setelah 2 tahun memakai suntikan KB, sekitar 70% wanita sama sekali tidak mengalami perdarahan.
Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun.

Efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin baru kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi Medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan permanen.
Suntikan KB bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sifatnya ringan. Setelah pemakaian dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang bersifat sementara.

Medroksiprogesteron tidak menyebabkan meningkatnya resiko terhadap berbagai kanker (termasuk kanker payudara), tetapi mengurangi resiko terjadinya kanker rahim.
Keuntungan memakai KB suntik:
* Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
* Tidak terpengaruh “faktor lupa” dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
* Tidak mengganggu hubungan suami istri
* Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
* Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
* Dapat dipakai segera setelah masa nifas
* Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
* Dapat dipakai segera setelah keguguran
* Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
* Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
* Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
* Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
* Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
* Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.

Kekurangan KB suntikan: Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid (menstruasi) sering “tidak menyenangkan” , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
# Perdarahan bercak , terjadi pada tahun pertama pemakaian
# Jarang terjadi perdarahan yang banyak
# Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
# Sering menaikkan Berat Badan
# Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, “moodiness”, jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
# Perlu suntikan ulangan teratur
# Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun:

1. perokok berat
2. menyusui
3. gemuk atau kurus
4. remaja
5. baru keguguran
6. Berpenyakit Tiroid
7. Epilepsi
8. TBC (bukan TBC kandungan)
9. Varises ringan
10. Hipertensi ringan
11. Siklus haid tidak teratur
12. Anemi kekurangan zat besi

Interaksi dengan obat lain jarang terjadi.
# IUD (intra uterine device, spiral).Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam rahim.
Terdapat 2 macam IUD:
- melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun)
- melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun).

Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi. Jika kemungkinan terjadi infeksi serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda sampai infeksi mereda.

Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur.
Melepaskan IUD akan menyebabkan terhentinya proses peradangan.

Efek samping dari IUD:
- Perdarahan dan nyeri
- Kadang IUD terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan)
- Perforasi rahim
- Ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24 jam
- Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah sekitar 55%. IUD

STERILISASI

Sterilisasi merupakan cara berkeluarga berencana yang sifatnya permanen.
Sterilisasi pada pria dilakukan melalui vasektomi, sedangkan pada wanita dilakukan prosedur ligasi tuba.

Vasektomi adalah pemotongan vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis).
Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah urolog dan memerlukan waktu sekitar 20 menit.
Pria yang menjalani vasektomi sebaiknya tidak segera menghentikan pemakaian kontrasepsi, karena biasanya kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15-20 kali ejakulasi.
Setelah pemeriksaan laboratorium terhadap 2 kali ejakulasi menunjukkan tidak ada sperma, maka dikatakan bahwa pria tersebut telah mandul.
Komplikasi dari vasektomi adalah:
- Perdarahan
- Respon peradangan terhadap sperma yang merembes
- Pembukaan spontan.

Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke rahim).
Pada ligasi tuba dibuat sayatan pada perut dan dilakukan pembiusan total.
Ligasi tuba bisa dilakukan segera setelah melahirkan atau dijadwalkan di kemudian hari.

Ligasi tuba

Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan melalui laparoskopi.
Selain pemotongan dan pengikatan, bisa juga dilakukan kauterisasi (pemakaian arus listrik) untuk menutup saluran tuba.

Untuk menyumbat tuba bisa digunakan pita plastik dan klip berpegas.
Pada penyumbatan tuba, kesuburan akan lebih mudah kembali karena lebih sedikit terjadi kerusakan jaringan.

Ligasi tuba
Ligasi tuba

Teknik sterilisasi lainnya yang kadang digunakan pada wanita adalah histerektomi (pengangkatan rahim) dan ooforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur).

ABORSI

Aborsi adalah pengguguran kandungan.
Secara umum, kontrasepsi dan sterilisasi memiliki komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan aborsi, terutama pada wanita muda.
Karena itu kontrasepsi dan sterilisasi merupakan pilihan yang lebih baik untuk mencegah kehamilan dan aborsi sebaiknya dijadikan pilihan terakhir jika teknik lainnya yang lebih aman telah gagal dilakukan.

Metoda aborsi terdiri dari:

1. Evakuasi pembedahan : mengeluarkan isi rahim melalui vagina.
Evakuasi pembedahan merupakan 97% dari aborsi dan hampir selalu dilakukan pada kehamilan yang berumur kurang dari 12 minggu.
Digunakan teknik kuretase aspirasi.

Untuk kehamilan yang berusia 7-12 minggu, serviks biasanya harus dilebarkan terlebih dahulu (dilatasi) karena selang penghisapnya lebih besar.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada serviks, bisa digunakan laminaria (akar rumput laut yang dikeringkan) atau dilator lainnya yang menyerap air. Laminaria dimasukkan ke dalam saluran servikal dan dibiarkan selama 4-5 jam, biasanya semalaman. Karena laminaria menyerap sejumlah air dari tubuh, maka laminaria akan mengembang dan menyebabkan peregangan lubang serviks.

Untuk kehamilan yang berusia lebih dari 12 minggu teknik yang paling sering digunakan adalah D&E (dilatasi dan evakuasi). Alat penghisap dan forseps digunakan untuk mengeluarkan hasil pembuahan lalu dilakukan pengerokan rahim secara perlahan untuk memastikan bahwa seluruh jaringan telah dikeluarkan.
Dilatasi dan evakuasi semakin banyak digunakan pada kehamilan lanjut untuk merangsang aborsi karena komplikasinya lebih ringan dibandingkan dengan pamekaian obat.
2. Obat-obatan untuk merangsang kontraksi rahim sehingga isi rahim keluar.
Obat-obatan (misalnya mifepriston/RU 486 dan prostaglandin) kadang digunakan untuk merangsang aborsi, terutama pada kehamilan diatas 16 minggu, karena pada saat ini D&E bisa menyebabkan komplikasi yang serius (seperti kerusakan rahim atau usus).
RU 486 bisa digunakan segera setelah pembuahan.
Prostaglandin adalah obat yang merangsang kontraksi usu, bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau suppositoria vagina. Efek sampingnya adalah mual, muntah, diare, kemerahan pada wajah dan pingsan. Pada beberapa wanita, prostaglandin bisa memicu suatu serangan asma.

Mifepriston dikombinasikan dengan prostaglandin sangat efektif untuk mengakhiri kehamilan yang berusia kurang dari 7 minggu.
Obat ini menghalangi kerja progesteron di dalam lapisan rahim sehingga prostaglandin lebih efektif.

Pil KB dosis tinggi kadang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah melakukan 1 kali hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, tetapi tidak selalu efektif. Pil KB harus diminum dalam waktu 72 jam. Efek sampingnya adalah mual dan muntah.

Komplikasi aborsi secara langsung berhubungan dengan umur kehamilan dan metoda yang digunakan. Semakin tua umur kehamilan, semakin besar resiko terjadinya komplikasi:
- Perforasi rahim oleh alat bedah
- Perforasi usus atau organ lainnya
- Perdarahan selama atau segera setelah aborsi
- Perdarahan tertunda karena adanya sisa plasenta di dalam rahim
- Infeksi rahim
- Pembentukan jaringan parut di dalam rahim.

Manfaat dan kandungan air kelapa untuk kesehatan

7 Alasan Perlu Minum Air Kelapa - infopenting.com Pictures, Images and Photos

Air kelapa merupakan air alamiah yang steril dan mengandung kadar kalium, khlor, serta klorin yang tinggi. Dalam industri makanan, air kelapa dijadikan sebagai bahan bake dalam pembuatan kecap dan nata de coco. Sementara dalam keadaan segar, air kelapa muda merupakan minuman yang menyegarkan.

Sebenarnya, air kelapa telah lama dikenal sebagai sumber zat tumbuh, yaitu sitokinin. Selain itu, air kelapa juga mengandung protein, lemak, mineral, karbohidrat, dan berbagai vitamin (C dan B kompleks) yang dari air kelapa yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan adalah sebagai berikut:

1. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni.
2. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.
3. Susu yang dicampur dengan air kelapa muda amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.
4. Air kelapa muda dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan anti-biotika lain, sehingga menjadikan obat-obat tersebut lebih cepat diserap darah.
5. Air kelapa dapat menyembuhkan atau melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerut-merut wajah yang datang lebih dini, kulit mengering, dan wajah menjadi nampak berseri. Penggunaan dilakukan dengan membasuhkannya pada muka secara kontinu tiap hari.
6. Air kelapa dicampur sedikit madu merupakan tonikum yang murah, tetapi berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan meniadakan akibat buruk gairah seks yang berlebih.
7. Air kelapa juga baik sebagai obat brokhitis kronis, sembelit, dan wasir.
8. Air kelapa dapat menyembuhkan jerawat. Adapun cara pembuatan ramuannya adalah sebagai berikut: 25 g pasta kunyit dicampur dengan segelas air kelapa dan dibiarkan sernalam, kemudian ditambah dengan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Adukaduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disisihkan (disimpan) lagi tanpa terganggu selama 3 hari. Ramuan tersebut kemudian disaring dengan tiga lapis kain kasa, disimpan dalam botol, dan digunakan dengan cara dioleskan pada muka dua kali sehari hingga jerawat hilang.
9. Air kelapa berkhasiat sebagai obat luka, gatalgatal, telapak kaki pecah, dan eksim. Adapun cara pembuatan ramuannya adalah sebagai berikut: segenggam beras direndam dalam air kelapa muda bersama tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling hingga menjadi tepung (bubur halus). Tepung beras tersebut dioleskan setiap hari selama 3 — 4 hari pada bagian tubuh yang sakit.
10. Air kelapa muda dicampur dengan sej umput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam ukuran yang sama, merupakan obat luka bakar dan menghilangkan rasa panas pada telapak kaki dan telapak tangan.
11. Air kelapa muda hijau yang dicampur dengan air jeruk nipis dan diminum secara teratur, berkhasiat sebagai obat penyakit demam berdarah.
12. Air kelapa muda yang diembunkan semalam dan pagi harinya diminum secara rutin setiap harinya dapat membuat suara menjadi lembut dan merdu.
13. Air kelapa hijau yang dicampur dengan 1 sendok teh garam dan digunakan untuk cuci rambut, berkhasiat mencegah tumbuhnya uban.

Daftar Pustaka
TTG.Aneka Olahan Kelapa Oleh Ir. H. Rahmat Rukmana, MBA., M.Sc.

Pengertian Persalinan

tuxbayi Pictures, Images and Photos

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 1998).

Bentuk Persalinan

Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut (Manuaba, 1998) :

1.Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.

2.Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.

3.Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.

Gambaran Perjalanan Persalinan

1. Tanda persalinan sudah dekat

a. Terjadi lightening.

b. Terjadi his permulaan (palsu).

2. Tanda persalinan

a. Terjadinya his persalinan.

b. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda).

c. Pengeluaran cairan (ketuban pecah).

3. Pembagian Waktu persalinan

a.Kala I : sampai pembukaan lengkap.

b. Kala II : pengeluaran janin (lahirnya bayi).

c. Kala III : pengeluaran uri (lahirnya plasenta).

d. Kala IV : observasi 2 jam (perdarahan postpartum).

Persalinan Kala 1

Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kla pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve Friedmen, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan (Manuaba, 1998).

Tanda-tanda persalinan kala I menurut Mochtar (2002) adalah

a. Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.

b. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada servik.

c. Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya.

d. Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement)

Fase-fase persalinan kala I adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2002) :

a. Fase laten (Asuhan persalinan dasar : 2002) Fase laten (Asuhan persalinan dasar : 2002).

1) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara kurang dari 4 cm.

2) Biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam.

b. Fase aktif

1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).

2) Servik membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap (10 cm).

3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

4)Dibagi dalam 3 fase : (Hanif Wiknjosastro : 1998).

a).Fase akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.

b). Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

c.Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap..

1)Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara kurang dari 4 cm.

2)Biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam.

d. Fase aktif (Asuhan persalinan dasar : 2002)

1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).

2)Servik membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap (10 cm).

3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

4) Terjadi dalam 3 fase : (Hanif Wiknjosastro : 1998).

a).Fase akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.

b). Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

c). Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.

Penatalaksanaan Persalinan Kala 1

1. Menyiapkan Kelahiran

1) Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi

Dimanapun persalinan dan kelahiran bayi terjadi, diperlukan hal sebagai berikut :

a) Ruangan yang hangat dan bersih, memiliki sirkulasi udara yang baik dan terlindung dari tiupan angin.

b) Sumber air bersih yang mengalir untuk cuci tangan dan mandi ibu sebelum dan sesudah melahirkan.

c) Air desinfesi tingkat tinggi (air yang didihkan dan didinginkan) untuk membersihkan vulva dan perineum sebelum periksa dalam selama persalinan dan membersihkan perineum ibu setelah bayi lahir.

d) Air bersih dalam jumlah yang cukup, klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet untuk membersihkan ruangan, lantai, perabotan, dekontaminasi dan proses peralatan.

e) Kamar mandi yang bersih untuk kebersihan pribadi ibu dan penolong persalinan.

f) Tempat yang lapang untuk ibu berjalan-jalan selama persalinan, melahirkan bayi dan memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan.

g) Penerangan yang cukup baik disiang maupun di malam hari.

h) Tempat tidur yang bersih untuk ibu.

i) Tempat yang bersih untuk memberikan asuhan bayi baru lahir.

j) Meja yang bersih atau tempat tertentu untuk menaruh peralatan persalinan.

2) Menyiapkan perlengkapan, bahan dan obat yang dibutuhkan.

Daftar perlengkapan, bahan dan obat yang dibutuhkan untuk asuhan dasar persalinan dan kelahiran bayi adalah sebagai berikut :

a) Partus set yang terdiri dari dua klem kelly atau dua klem kocher, gunting tali pusat, benang tali pusat atau klem plastik, kateter nelaton, gunting episotomi, alat pemecah selaput ketuban atau klem ½ kocher, dusa pasang sarung tangan DTT steril, kasa atau kain kecil, gulungan kapas basah menggunakan air DTT, tabung suntik 2 ½ atau 3 ml dengan larutan IM sekali pakai, kateter penghisap de lee (penghisap lendir) atau bola karet yang baru dan bersih, empat kain bersih, tiga handuk atau kain untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi.

b) Bahan terdiri dari partograf (halaman depan dan belakang), catatan kemajuan persalinan atau KMS ibu hamil, kertas kosong atau formulir rujukan, pena, termometer, pita pengukur, pinnards, fetoskop, doppler, jam yang mempunyai jarum detik, stetoskop, tensimeter, sarung tangan pemeriksaan bersih (lima pasang), sarung tangan DTT atau steril (lima pasang) larutan klorin atau klorin serbuk, perlengkapan pelindung pribadi, sabun cuci tangan, deterjen, sikat kuku dan gunting kuku, celemek plastik dan gaun oenutup, lembar plastik untuk alas tempat tidur saat persalinan, kantong plastik, sumber air bersih yg mengalir, wadah untuk larutan klorin, wadah untuk air DTT.

c) Peralatan resusitasi bayi baru lahir yang terdiri dari balon resusitasi dan sungkup nomor 0 & 1, lampu sorot 60 watt.

d) Obat dan perlengkapan untuk asuhan rutin dan penatalaksanaan/penanganan penyulit yang terdiri dari 8 ampul oksitosin 1 ml 10 U (atau 4 ampul oksitosin 2 ml 10 U/ml), 20 ml Lidokain 1% tanpa epinefrin atau 10 Lidoksin 2% tanpa epinefrin dan air steril atau cairan garam fisiologis (NS) untuk pengenceran, tiga botol ringer laktat atau cairan garam fisiologis (NS) 500 ml, selang infus, dua kanula IV nomor 16 – 18 G, dua ampul metil ergometrin maleat, dua vial larutan magnesium sulfat 40% (25gr), enam tabung suntik (2 ½ – 3 ml) sekali pakai dengan jarum IM, 2 tabung suntik 5 ml steril sekali pakai dengan jarum IM, satu 10 ml tabung suntik steril sekali pakai dengan jarum IM ukuran 22 panjang 4 cm atau lebih, 10 kapsul/kaplet amoksilin/ampisilin 500 mg atau amoksilin/ampisilin IV 2 g.

e) Set jahit yang terdiri dari 1 tabung suntik 10 ml steril sekali pakai dengan jarum IM ukuran 22 panjang 4 cm atau lebih, pinset, pegangan jarum, 2-3 jarum jahir tajam ukuran 9 – 11, benang chromic sekali pakai ukuran 2.0 dan 3.0, satu pasang sarung tangan DTT atau steril, satu kain bersih.

3) Menyiapkan Rujukan

Menkaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarganya. Jika perlu dirujuk disiapkan dan disertakan dokumentasi tertulis semua asuhan dan perawatan dan hasil penilaian yang telah dilakukan untuk dibawa ke fasilitas rujukan.

4) Memberikan Asuhan Sayang Ibu

Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk, memberikan dukungan emosional, membantu pengaturan posisi, memberikan cairan dan nutrisi, keleluasaan ke kamar mandi secara teratur, pencegahan infeksi.

2. Pemeriksaan Fisik

Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menilai kesehatan dan kenyamanan fisik ibu dan bayinya. Langkah yang dilakukan sebelum pemeriksaan fisik terdiri dari mencuci tangan sebelum pemeriksaan, bersikap lemah lembut dan sopan serta menentramkan, meminta ibu untuk mengosongkan kandung kemih, menilai kesehatan ibu secara umum, menilai tanda-tanda vital ibu.

Pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi :

1) Pemeriksaan abdomen bertujuan untuk menentukan tinggi fundus, memantau kontraksi uterus, memantau denyut jantung janin, menentukan presentasi dan menentukan penurunan bagian terbawah janin.

Gambar 1 Menentukan tinggi fundus

Gambar 2 Kepala sudah turun 2/5

Gambar 3 Kepala masih diatas pintu atas panggul = 5/5

Gambar 4 Kepala masih dapat diraba dengan 2 jari diatas pintu atas panggul

Gambar 5 Kepala masih dapat diraba dengan 5 jari diatas pintu atas panggul

Pemeriksaan dalam yang dilakukan dengan langkah, menutupi badan ibu, minta ibu berbaring terlentang, menggunakan sarung tangan DTT atau steril, menggunakan kas gulung atau kapas dicelupkan air DTT atau anti septik, memeriksa genitalia eksterna, menilai cairan vagina, memiisahkan labia dg jari manis, menilai vagina, menilai pembukaan & penipisan serviks, memastikan plasenta dan bagian2 kecil tdk teraba, menilai penurunan janin, jika kepala dapat dipalpasi menilai apakah kepala janin sesuai dengan jalan lahir, jika pemeriksaan sudah lengkap keluarkan jari pemeriksa dengan hati-hatin, cuci kedua tangan dan segera keringkan, membantu ibu mengambil posisi yg nyaman dan menjelaskan hasil pemeriksaan ke ibu & keluarga.

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/20/persalinan-kala-i/

Pengertian dan tujuan asuhan masa nifas

Tanda-tanda Akan Melahirkan - www.infopenting.com | Majalah Online Indonesia Pictures, Images and Photos

Ada beberapa pengertian masa nifas, antara lain:
1. Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu berikutnya (JHPEIGO, 2002).
2. Masa nifas tidak kurang dari 10 hari dan tidak lebih dari 8 hari setelah akhir persalinan, dengan pemantauan bidan sesuai kebutuhan ibu dan bayi (Bennet dan Brown, 1999).

Dalam bahasa Latin, waktu tertentu setelah melahirkan anak ini disebut puerpenthy, yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan. Puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi.

Masa nifas (puerperium) adalah masa pun kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu. Nifas dibagi dalam tiga periode, yaitu:
1. Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu tclah diperbolehkan berdiri dan bcrjalan.
2. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyelurula alat-alat genital.
3. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa minggu, bulan, atau tahun.

TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
Semua kcgiatan yang dilakukan, baik dalam bidang kebidanan maupun di bidang lain selalu mempunyai tujuan agar kegiatan tersebut terarah dan diadakan cvaluasi dan penilaian. Tujuan dari perawatan nifas ini adalah:
1. Memulihkan kesehatan umum penderita
a. Menyediakan makanan sesuai kebutuhan
b. Mengatasi anemia
c. Mencegah infeksi dengan memerhatikan kebersihan dan sterilisasi
d. Mengernbalikan kesehatan urnum dengan pergerakan otot untuk memperlancar peredaran darah

2. Mempertahankan kesehatan psikologis
3. Mencegah infeksi dan komplikasi
4. Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI)
5. Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selcsai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal

Daftar Pustaka
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Baca Juga:

http://fkunhas.com/pengertian-dan-tujuan-asuhan-masa-nifas-20100712321.html

Fisiologi Laktasi

Makanan Terlarang untuk Ibu Menyusui - www.infopenting.com | Majalah Online Indonesia Pictures, Images and Photos

Dua faktor yang diatur oleh hormon terlibat dalam fisiologi laktasi.

1. Produksi
Dalam fisiologi laktasi, prolaktin suatu hormon yang disekresi oleh air susu ibu glandula pituitaria anterior, penting untuk produksi air susu ibu, (prolaktin) tetapi walaupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal meningkat selama kehamilan, kerja hormon ini dihambat oleh hormon plasenta. Dengan lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tingkat dapat dilepaskannya dan diaktifkannya prolaktin.

Terjadi peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan dapat diekstraksi bahan penting untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekul-molekul protein dari dasar sel-sel sekretoris akan membengkakkan acini dan mendorongnya menuju ke tubuli laktifer.

Peningkatan kadar prolaktin akan menghambat ovulasi dan dengan demikian juga mempunyai fungsi kontrasepsi, tetapi ibu perlu memberikan air susu 2 sampai 3 kali setiap jam agar pengaruhnya benar-benar efektif. Kadar prolaktin paling tinggi adalah pada malam hari, dan Penghentian pertama pemberian air susu dilakukan pada malam hari, yang biasanya memang demikian, maka metode-metode kontrasepsi yang lebih rel label harus dipakai apabila ingin menghindari kehamilan.

Laktasi Payudara

2. Pengeluaran air susu (oksitosin)
a. Tekanan dari belakang
b. Refleks neurohormonal

Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla mammae. Tekanan globuli yang baru terbentuk di dalam sel akan mendorong globuli tersebut ke dalam tubuli laktifer dan pengisapan oleh bayi akan memacu sekresi air susu lebih banyak.

Apabila bayi disusui, maka gerakan mengisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat di dalam glandula pituitaria posterior. Akibat langsung refleks ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitaria posterior: hal ini akan menyebabkan sel-sel mioepitel (sel ‘keranjang’ atau sel laba-laba’) di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh lactifer, dan dengan demikian lebih banyak air susu yang mengalir ke dalam ampullae. Refleks ini dapat dihambat oleh adanya rasa sakit, misalnya jahitan perineum. Dengan demikian penting untuk menempatkan ibu dalam posisi yang nyaman, santai dan bebas dan rasa sakit, terutama pada jam-jam menyusukan anak. Sekresi oksitosin yang sama juga akan menyebabkan otot uterus berkontraksi dan membantu involusi uterus selama puerperium (masa nifas).

Daftar Pustaka
Anatomi and Fisiologi Terepan dalam Kebidanan Oleh Sylvia Verrals

http://fkunhas.com/fisiologi-laktasi-20101012833.html

Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

Pengkajian fisik harus dilakukan secara komprehensif serta meliputi riwayat kesehatan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan pengkajian fisik, di antaranya sikap petugas kesehatan saat melakukan pengkajian. Selain harus menjaga kesopanan, petugas harus membina hubungan yang baik dengan pasien. Sebelum melakukan pemeriksaan, pastikan lingkungan tempat pemeriksaan senyaman mungkin, termasuk mengatur pencahayaan. Dengan adanya pencatatan data yang akurat diharapkan pengambilan tindakan yang dilakukan sesuai dengan masalah atau kondisi pasien.
Bagaimana mengenali tanda-tanda kehamilan?

Ada dua jenis tanda-tanda kehamilan seperti berikut.
1. Tanda-tanda mengarah ke kehamilan, tetapi tidak pasti hamil.
— Tes kencing menggunakan alat celup menunjukkan hasil positif.
— Terlambat menstruasi.
— Terasa mual dan muntah.
— Perut terasa membesar.
— Payudara terasa membesar dan kencang.
Jenis-Jenis Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan meliputi pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan khusus obstetri, pemeriksaan dalam, dan pemeriksaan tambahan.

http://fkunhas.com/category/kebidanan/pemeriksaan-kehamilan-kebidanan

Ramuan Herbal Taklukkan Acne Vulgaris

herbal Pictures, Images and Photos

JERAWAT (Acne Vulgaris)
Gangguan kulit ini lebih wring menyerang remaja atau pada masa pubertas dan orang yang mempunyai kulit berminyak. Jerawat timbul karena adanya sekresi kelenjar yang disebut sebum yang menyumbat pori-pori kulit. Haltersebut menyebabkan minyak tidak dapat keluar dan menggumpal di bawah kulit sehingga terjadi pembengkakan seperti kista-kista kecil. Jika parah dapat menyebabkan infeksi dan peradangan.

Penyebab
1. Perubahan hormon pada saat pubertas (terutama hormon androgen).
2. Penyumbatan pada folikel rambut sehingga minyak tidak bisa ke pennukaan.
3. Infeksi oleh Propionibacterium cones, yaitu bakteri penyebab jerawat.
4. Faktor lain, sepeeti penggunaan kosmetik yang tidak cocok, stres, dan perubahan iklim atau cuaca yang ekstrim.

Perawatan
1. lap kebersihan kulit, cuci muka dengan air hangat.
2. Hindari memegang dan memencet jerawat.
3. Jangan menggunakan rambut sebagai penutup muka atau poni.
4. Jangan menggunakan kosmetik yang terlalu tebal. 97
5. Konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
6. Hindari makanan goreng-gorengan dan yang terlalu manis.

Pengobatan herbal
Resep 1
30 g temulawak, iris tipis
20 g kencur, iris tipis
10 g sambiloto kering 20 g asam jawa

a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu saring.
b. Minum 2 kali sehari.

Resep 2
Wortel secukupnya
a. Cuci bersih wortel, jus hingga sarinya terkumpul 200 cc.
b. Minum 2 kali sehari, pagi dan sore hari.

Resep 3 (pemakaian luar)
20 lembar daun sirih
309 sambiloto
200 g daun lidah buaya, kupas
Bedak beras dingin secukupnya

a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 1 liter air hingga tersisa 1/2 liter.
b. Gunakan airnya untuk membersihkan muka yang berjerawat (sebagai cleansing) dan campurkan bersama bedak beras dingin sebagai masker jerawat.
c. Lakukan 3 kali sehari. Simpan sisanya di lemari es.

Resep (Pemakaian luar)
Jeruk nipis yang telah tua secukupnya
1/2 sdt bubuk belerang
a. Belah jeruk nipis dan peras airnya, tambahkan 1/2 sendok teh bubuk belerang, lalu campus hingga rata.
b. Oleskan pada acne, biarkan 30 menit, lalu bersihkan.

Resep 5 (pemakaian luar)
Bush belimbing wuluh secukupnya
a. Cuci bersih bellmbing wuluh, parut.Tambahkan air garam, aduk
b. Gosokkan pada jerawat 2-3 kali sehari.

Catatan:
Piiih salah satu resep untuk pengobalan luar dan lakukan secara teratur.

Daftar Pustaka
Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit Oleh Prof H. Hembing W.

Faktor Risiko Kanker Leher Rahim

Beberapa hal yang menurut penelitian bisa meningkatkan risiko seorang perempuan mengidap penyakit kanker leher rahim adalah:

a. Menikah atau memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dart 18 tahun)

Perkembangan modern saat ini memang bisa menunda usia pernikahan, tetapi penundaan usia pernikahan ini tidak selalu berarti menunda usia permulaan beraktivitas seksual. Apalagi dengan era keterbukaan sekarang ini. Diketahui bahwa sperma yang pertama kali mengenai leher rahim mempunyai pengaruh yang besar untuk terjadinya keganasan di daerah tersebut. Namun untunglah ada kabar gembira dart RS Kanker Dharmais. Sekarang-berkat pelbagai informasi yang luas- para remaja putri sudah mulai menyadari hal ini. Mereka sudah tidak segan-segan melakukan pemeriksaan (pap’s smear) di Polildirtik RS Kanker Dharmais, meskipun belum menikah. Ini adalah hal yang baik. Tidak malu memeriksakan diri begitu merasa memiliki faktor risiko ini, meskipun belum menikah.

b. Hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.

Banyak yang meyakini beberapa virus seperti Herpes virus tipe 2 atau Human Papillomavirus (HPV) merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya kanker leher rahim. Risiko memperoleh virus ini (yang ditularkan via hubungan kelamin) tentu akan makin meningkat seiring dengan ‘rajin’nya seseorang berganti-ganti pasangan. Jadi yang perlu diperhatikan, jangan menganggap remeh penyakit hubungan kelamin. Memang dengan perkembangan antibiotika yang canggih saat ini, beberapa penyakit hubungan kelamin bisa segera diobati dengan tuntas, tapi tidak dengan penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain efeknya jangka panjang, penyakit akibat virus sangat sukar disembuhkan bahkan potensial menimbulkan kanker.

Apakah ada yang bisa menjamirt pasangan Anda yang begitu macho dan simpatik, tidak memiliki atau menjadi pembawa virus ini? Apalagi, jika pasangan Anda tersebut dikenal sebagai orang yang setiap saat ini bisa berganti-ganti pasangan.

Pendapat ‘pasrah’ dan kaum perempuan seperti: “Biarlah is (suami) melakukan hubungan diluar, asalkan tidak menikah”, sebaiknya perlu juga dipikirkan kembali. Masalahnya tidak sesederhana dan sesingkat yang dikira. Suatu survai yang pernah dilakukan, memperoleh hasil bahwa jika seorang perempuan mempunyai pasangan atau mitra seksual sebanyak 6 orang atau lebih, risiko is menderita kanker leher rahim meningkat menjadi hingga lebih dari 10 kali lipat.

c. Kegiatan seksual yang cukup banyak

Rangsangan terus menerus pada leher rahim, misalnya karena frekuensi ‘hubungan yang cukup tinggi, bisa juga merupakan hal yang membahayakan. Bisa terjadi radang atau luka, termasuk yang disebabkan oleh trikomonas vaginalis dan adanya benda-benda yang merangsang leher rahim. Ini potensial menyebabkan kanker di kemudian hari.

d. Banyak anak
Pada mereka yang melahirkan lebih dari 3 kali, temyata menurut hasil riset, angka kejadian kanker leher rahimnya meningkat sebanyak 3 kali pula. Selain hubungan langsung di atas, “banyak anak” mempunyai hubungan yang tidak langsung. Saat ini bisa dikatakan bahwa banyak anak mempunyai hubungan yang positif dengan kalangan yang sosial ekonominya kurang memadai. Jadi jangankan dana untuk selalu memeriksakan kesehatan sendiri, untuk kehidupan sehari-hari (bertahan hidup) pun rasanya serba minim. Akibatnya, banyak mereka yang menderita kanker leher rahim dari kalangan ini datang dalam stadium yang sudah lanjut dan tidak bisa disembuhkan lagi.

e. Merokok

Menurut penelitian, perempuan yang merokok (termasuk passive smoker) mempunyai risiko dua kali lebih besar daripada perempuan tidak merokok. Apa sebabnya, masih dalam penelitian, namun ada anggapan yang menyebutkan bahwa zat-zat yang terkandung dalam asap rokok, seperti nikotin dan tar bisa mempengaruhi sel-sel selaput lendir (mukosa) saluran pernapasan dan jugs saluran-saluran organ lain dalam tubuh manusia termasuk mukosa leher rahim wanita. Jika sel-sel mukosa sudah terpengaruh, akan mempermudah (meningkatkan risiko) mukosa leher rahim mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol jika terkena rangsangan-rangsangan lainnya.

f. Lain-lain yang masih dalam penelitian
Selain kebiasaan merokok, hal-hal lain yang masih dalam penelitian adalah kebiasaan melakukan “douching” atau cuci vagina. Berha ti-hatilah terhad ap tawaran “cuci mencuci” seperti ird, jika tidak didukung dengan penelitian ilmiah. Secara evolusi, bagian sensitif dan perempuan sebenamya sudah dipersiapkan secara alamiah untuk tetap sehat. Jika ditemui permasalahan, lebih baik segera mengobati dan kemudian menjaga kesehatan/ kebersihan alat kelamin tersebut secara natural / alamiah.

Daftar Pustaka
Kanker, Antioksidan, Terapi Oleh Dr. ERIK TAPAN MHA

http://fkunhas.com/faktor-risiko-kanker-leher-rahim-20100727449.html

Asuhan Keperawatan (Askep) Meningitis

Secara ringkas, pengertian dari meningitis adalah inflamasi pada meningen atau membran (selaput) yang mengelilingi otak dan medula spinalis. Penyebab meningitis meliputi:
1) bakteri, piogenik yang disebabkan oLeh bakteri pembentuk pus, terutama meningokokus, pneumokokus, dan basil influensa;
2) virus, yang disebabkan oleh agens-agens virus yang sangat bervariasi; dan
3) organisme jamur.

Patofisioiogi
Patofisiologi klien dengan meningitis dapar dilihat pada gambar di bawah ini:
Patofisiologi Meningitis

Anamnesis
Anamnesis pada meningitis meliputi keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan pengkajian psikososial (pada anak perlu dikaji dampak hospitalisasi.

Keluhan utama
Hal yang sering menjadi alasan klien atau orang tua membawa anaknya untuk meminta pertolongan keschatan adalah suhu badan tinggi, kejang, dan penurunan tingkat kesadaran.

Riwayat penyakit sekarang
Faktor riwayat penyakit sangat penting diketahui untuk mengetahui jenis kuman penyebab. Di sini harus ditanya dengan jelas tentang gejala yang timbul seperti kapan mulai terjadinya serangan, sembuh, atau bertambah buruk. Pada pengkajian klien dengan meningitis biasanya didapatkan keluhan yang berhubungan dengan akibat infeksi dan peningkatan tekanan intrakranial. Keluhan tersebut di antaranya sakit kepala dan demam adalah gejala awal yang sering. Sakit kepala dihubungkan dengan meningitis yang selalu berat dan sebagai akibat iritasi meningen. Demam umumnya ada dan tetap tinggi selama perjalanan penyakit. Keluhan kejang perlu mendapat perhatian untuk dilakukan pengkajian lebih mendalam, bagaimana sifat timbulnya kejang, stimulus apa yang sering menimbulkan kejang dan tindakan apa yang telah diberikan dalam upaya menurunkan keluhan kejang tersebut. Adanya penurunan atau perubahan pada tingkat kesadaran dihubungkan dengan meningitis bakteri. Disorientasi dan gangguan memori biasanya merupakan awal adanya penyakit. Perubahan yang terjadi bergantung pada beratnya penyakit, demikian pula respons individu terhadap proses fisiologis. Keluhan perubahan perilaku juga umum terjadi. Sesuai perkembangan penyakit, dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma. Pengkajian lainnya yang perlu ditanyakan seperti riwayat selama menjalani perawatan di RS, pernahkah menjalani tindakan invasif yang memungkinkan masuknya kuman ke meningen terutama tindakan melalui pembuluh darah.

Riwayat Penyakit Terdahulu
Pengkajian penyakit yang pernah dialami klien yang memungkinkan adanya huhungan atau menjadi predisposisi keluhan sekarang meliputi pernahkah klien mengalami infeksi jalan napas bagian atas, otitis media, mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, tindakan bedah saraf, riwayat trauma kepala dan adanya pengaruh immunologis pada masa sebelumnya. Riwayat sakit TB paru perlu ditanyakan kepada klien terutama jika ada keluhan batuk produktif dan pernah menjalani pengobatan obat anti tuberkulosis yang sangat berguna untuk mengidentifikasi meningitis tuberkulosa. Pengkajian pemakaian obat-obat yang sering digunakan klien, seperti pemakaian obat kortikosteroid, pemakaian jenis-jenis antibiotik dan reaksinya (untuk menilai resistensi pemakaian antibiotik) dapat menambah komprehensifnya pengkajian. Pengkajian riwayat ini dapat mendukung pengkajian dari riwayat penyakit sekarang dan merupakan data dasar untuk mengkaji lebih jauh dan untuk memberikan tindakan selanjutnya.

Pengkajian psikososiospiritual
Pengkajian psikologis klien meningitis meliputi beberapa dimensi yang memungkinkan perawat untuk memperoleh persepsi yang jelas mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku klien. Sebagian besar pengkajian ini dapat diselesaikan melalui interaksi menyeluruh dengan klien dalam pelaksanaan pengkajian lain dengan memberi pertanyaan dan tetap melakukan pengawasan sepanjang waktu untuk menentukan kelayakan ekspresi emosi dan pikiran. Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien juga penting untuk menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respons atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Apakah ada dampak yang timbul pada klien yaitu timbul seperti ketakutan akan kecacatan, rasa cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas secara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan citra tubuh).

Pengkajian mengenai mekanisme koping yang secara sadar biasa digunakan klien selama masa stres, meliputi kemampuan klien untuk mendiskusikan masalah kesehatan saat ini yang telah diketahui dan perubahan perilaku akibat stres.

Pada pengkajian pada klien anak perlu diperhatikan dampak hospitalisasi pada anak dan family center. Anak dengan meningitis sangat rentan rerhadap tindakan invasif yang sering dilakukan untuk mengurangi keluhan, hal ini memberi dampak stres pada anak dan menyebabkan anak kurang kooperatif terhadap tindakan keperawatan dan medis. Pengkajian psikososial yang terbaik dilaksanakan saat observasi anak-anak bermain atau selama berinteraksi dengan orang tua. Anak-anak sering kali tidak mampu untuk mengekspresikan perasaan mereka dan cenderung untuk memperlihatkan masalah mereka melalui tingkah laku.

Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital (TTV)
Pada klien meningitis biasanya didapatkan peningkatan suhu tubuh tubuh dari normal 38-41° C, dimulai pada fase sistemik, kemerahan, panas, kulit kering, berkeringat. Keadaan ini biasanya dihubungkan dengan proses inflamasi dan iritasi meningen yang sudah mengganggu pusat pengatur suhu tubuh. Penurunan denyut nadi berhubungan dengan tanda-tanda peningkatan TIK. Jika disertai peningkatan frekuensi napas sering kali berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme umum dan adanya infeksi pada sistem pernapasan sebelum mengalami meningitis. Tekanan darah (TD) biasanya normal atau meningkat dan berhubungan dengan tanda-tanda peningkatan TIK.

B1 (Breathing)
Inspeksi apakah klien batuk, produksi sputum, sesak napas, penggunaan otot bantu napas dan peningkatan frekuensi napas yang sering didapatkan pada klien meningitis yang disertai adanya gangguan pada sistem pernapasan. Palpasi toraks hanya dilakukan jika terdapat deformitas pada tulang dada pada klien dengan efusi pleura massif (jarang terjadi pada klien dengan meningitis). Auskultasi bunyi napas tambahan seperti ronkhi pada klien dengan meningitis tuberkulosa dengan penyebaran primer dari paru.

B2 (Mood)
Pengkajian pada sistem kardiovaskular terutama dilakukan pada klien meningitis pada tahap lanjOt seperti apabila klien sudah mengalami renjatan (syok). Infeksi fulminasi terjadi pada sekitar 10% klien dengan meningitis meningokokus, dengan tanda-tanda septikemia: demam tinggi yang tiba-tiba muncul, lesi purpura yang menyebar (sekitar wajah dan ekstremitas), syok dan tanda-tanda koagulasi intravaskular diseminata (CID). Kematian mungkin terjadi dalam beberapa jam setelah serangan infeksi.

B3 (Brain)
Pengkajian B3 (Brain) merupakan pemeriksaan fokus dan lebih lengkap dibandingkan pengkajian pada sistem lainnya.

Pengkajian Tingkat Kesadaran. Kualitas kesadaran klien merupakan parameter yang paling mendasar dan parameter yang paling penting yang membutuhkan pengkajian. Tingkar kewaspadaan klien dan respons terhadap lingkungan adalah indikator paling sensitif untuk disfungsi sistem persaralan. Beberapa sistem digunakan untuk membuat peringkat perubahan dalam kewaspadaan dan keterjagaan.

Pada keadaan lanjut tingkat kesadaran klien meningitis biasanya berkisar pada tingkat letargi, stupor, dan semikomatosa. Jika klien sudah mengalami koma maka penilaian GCS sangat penting untuk menilai tingkat kesadaran klien dan bahan evaluasi untuk pemantauan pemberian asuhan.

Pengkajian Fungsi Serebral.
Status mental: observasi penampilan, tingkah laku, nilai gays bicara, ekspresi wajah, dan aktivitas motorik klien. Pada klien meningitis tahap lanjut biasanya status mental klien mengalami perubahan.

Pengkajian Saraf Kranial. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan saraf I-XII.
• Saraf I. Biasanya pada klien meningitis tidak ada kelainan pada fungsi penciuman.
• Saraf II. Tes ketajaman penglihatan pada kondisi normal. Pemeriksaan papiledema mungkin didapatkan terurama pada meningitis supuratif disertai abses serebri dan efusi subdural yang menyebabkan terjadinya pen ingka tan TIK berlangsung lama.
• Sarni III, IV, dan VI. Pemeriksaan fungsi dan reaksi pupil pada klien meningitis yang tidak disertai penurunan kesadaran biasanya tanpa kelainan. Pada tahap lanjut meningitis yang retail mengganggu kesadaran, tanda-tanda perubahan dari fungsi dan reaksi pupil akin didapatkan. Dengan alasan yang tidak diketahui, klien meningitis mengelith mengalami fotofobia atau sensitif yang berlebihan terhadap cahaya.
• Saraf V. Pada klien meningitis umumnya tidak didapatkan paralisis pada otot wajah dan refleks kornea biasanya tidak ada kelainan.
• Saraf VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal, wajah simetris.
• Saraf VIII. Tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.
• Saraf IX dan X. Kemampuan menelan baik.
• Sara XI. Tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapezius. Adanya usaha dad klien untuk melakukan fleksi leher dan kaku kuduk (rigiditas nukal)
• Saraf XII. Lidah simetris, tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi. Indra pengecapan normal.

Pengkajian Sistem Motorik. Kekuatan otot menurun, kontrol keseimbangan, dan koordinasi pada meningitis tahap lanjut mengalami perubahan.

Pengkajian Refleks. Pemeriksaan refleks profunda, pengetukan pada tendon, ligamentum arau periosteum derajat refleks pada respons normal. Refleks patologis akan didapatkan pada klien meningitis dengan tingkat kesadaran koma. Adanya refleks Babinski (+) merupakan tanda lesi UMN.

• Gerakan Involunter Tidak ditemukan adanya tremor, tic, dan distonia. Pada keadaan tertentu klien biasanya mengalami kejang umum, rerutama pada anak dengan meningitis disertai peningkatan suhu tubuh yang tinggi. Kejang dan peningkatan TIK juga berhubungan dengan meningitis. Kejang terjadi sekunder akibat area fokal kortikal yang peka.

Pengkajian Sistem Sensorik.
Pemeriksaan sensorik pada meningitis biasanya didapatkan sensasi raba, nyeri, suhu yang normal, tidak ada perasaan abnormal di permukaan tubuh, sensasi propriosefsi, dan diskriminarif normal.

Pemeriksaan fisik lainnya terutama yang herhubungan dengan peningkatan TIK (tekanan intrakranial). Tanda-tanda peningkatan TIK sekunder akibat eksudat purulen dan edema serebral terdiri atas: perubahan karakterisrik tanda-tanda vital (melebarnya tekanan nadi dan bradikardia). Pernapasan tidak teratur, sakit kepala, muntah, dan penurunan tingkat kesadaran. Adanya ruam merupakan salah satu ciri yang mencolok pada meningitis meningokokus (neisseria meningitis). Sekitar setengah dari semua klien dengan ripe meningitis mengembangkan lesi-lesi pada k Mit di antaranya roam petekie dengan lesi purpura sampai ekimosis pada daerah yang luas. lritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda yang mudah dikenali yang umumnya terlihat pada semua ripe meningitis. Tanda tersebut adalah kaku kuduk, tanda Kernig (+), dan adanya tanda Brudzinski.

• Kaku Kuduk
Kaku kuduk merupakan tanda awal. Adanya upaya untuk fleksi kepala mengalami kesulitan karena adanya spasme otot-otot leher. Fleksi paksaan menyebabkan nyeri berat.

• Tanda Kernig Positif
Ketika klien dibaringkan dengan paha dalam keadaan fleksi ke arab abdomen, kaki tidak dapat diekstensikan sempurna.

• Tanda Brudzinski
Tanda ini didapatkan jika !cher klien difleksikan, terjadi fleksi lutut dan pinggul; jika dilakukan fleksi pasif pada eksrremitas bawah pada salah satu sisi, gerakan yang sama terlihat pada sisi ekstremitas yang berlawanan.

B4 (Bladder)
Pemeriksaan pada sistem perkemihan biasanya didapatkan berkurangnya volume pengeluaran urine, hal ini berhubungan dengan penurunan perfusi dan penurunan curah jantung ke ginjal.

B5 (Bowel)
Mual sampai munrah disebabkan peningkatan produksi asam lambung. Pementihan nutrisi pada klien meningitis menurun karena anoreksia dan adanya kejang.

B6 (Bone)
Adanya bengkak dan nyeri pada sendi-sendi besar (khususnya lunit dan pergetangan kaki). Petekia dan lesi purpura yang didahului oleh roam. Pada pen ya kit yang berat dapat ditemukan ekimosis yang besar pada wajah dan ekstremitas. Klien sering mengalami penurunan kekuatan otot dan kelernahan fisik secara mum sehingga mengganggu ADL.

Pengkajian pada Anak
Pengkajian pada anak sedikit berbeda dengan klien dewasa, hal ini disebabkan pengkajian anamnesis lebih banyak pada orang tua dan pemeriksaan fisik yang berbeda karena belum sempurnanva organ pertumbuhan terutama pada neonatus. Pengkajian yang biasa didapatkan pada anak bergantung pada luasnya penyebaran infeksi di meningen dan usia anak. Hal lain yang memengaruhi klinis pada anak adalah jenis organisme yang menginvasi meningen dan seberapa keefektifan pemberian dari terapi, dalam hal ini adalah jenis antibiotik yang dipakai sangat berpengaruh terhadap klinis pada anak. Untuk memudahkan penilaian klinis, gejala pada meningitis pada anak dibagi menjadi tiga, yaitu anak, bayi, dan neonatus.

Pada anak manifestasi klinis timbulnya sakit secara tiba-tiba, adanya demam, sakit kepala, papas dingin, muntah, dan kejang-kejang. Anak menjadi rewel ‘Jan agitasi, serta dapat berkembang fotofobia, delirium, halusinasi, tingkah laku yang agresif atau mengantuk stupor dan koma. Gejala atau gangguan pada sistem pernapasan atau gastrointestinal seperti sesak napas, muntah dan diare. Tanda yang khas adalah adanya tahanan pada kepala jika difleksikan, kaku kuduk, tanda Kernig dan Brudzinski (+). Akibat perfusi yang tidak optimal biasanya memberikan tanda klinis kulit dingin dan sianosis. Gejala lainnya yang lebih spesifik seperti peteki (adanya purpura pada kulit) sering didaparkan apabila anak mengalami infeksi meningokokus (meningokoksemia), keluarnya cairan dari telinga merupakan gejala khas pada anak yang mengalami meningitis pneumococal dan congenital dermal sinus terutama disebabkan oleh infeksi E. Colli.

Pada bayi manifestasi klinisnya biasanya tampak pada anak usia 3 bulan sampai 2 tahun dan sering ditemukan adanya demam, nafsu makan menurun, muntah, newel, mudah lelah dan kejang-kejang, sena menangis meraung-raung. Tanda khas di kepala adalah fontanel menonjol. Regiditas nukal merupakan tanda meningitis pada anak, sedangkan tanda-tanda Brudzinski dan Kernig dapat terjadi namun lambat atau ada pada kasus meningitis tahap lanjut.

Pada neonatus biasanya masih sulit untuk diketahui karena manifestasi klinisnya tidak jelas dan tidak spesifik, namun pada beberapa keadaan gejalanya mempunyai kemiripan dengan anak yang lebih tua, neonatus biasanya menolak untuk makan, kemampuan untuk menetek buruk, gangguan gastrointestinal berupa muntah dan kadang-kadang diare. Tonus otot lemah, pergerakan melemah dan kekuatan menangis melemah. Pada kasus lanjut terjadi hipothermia/demam, ikterus, rewel, mengantuk, kejang-kejang, frekuensi napas yang tidak teratur/ apnoe, sianosis dan penurunan bcrat bahan, tanda fontanel menonjol mungkin ada atau tidak. Leher fleksibel dan tidak didaparkan adanya kaku kuduk. Pada fase yang lebih berat, terjadi kolaps kardiovaskular, kejang dan apnoe biasanya terjadi jika tidak diobati atau tidak dilakukan tindakan yang cepat.

Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik rutin pada klien meningitis, meliputi laboratoriurn klinik rutin (Hb, leukosit, LED, trombosit, retikulosit, glukosa). Pemeriksaan faal hemostasis diperlukan untuk mengetahui secara dini adanya DIC. Serum elektrolir dan glukosa dinilai untuk mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan elektrolit terutama hiponatremi.

Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah analisis cairan otak. Lumbal pungsi tidak bisa dikerjakan pada pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial. Analisis cairan otak diperiksa untuk jumlah sel, protein, dan konsentrasi glukosa. Kadar glukosa darah dibandingkan dengan kadar glukosa cairan otak. Normalnya, kadar glukosa cairan otak adalah 2/3 dari nilai serum glukosa dan pada pasien meningitis kadar glukosa cairan otaknya menu run dari nilai normal.

Untuk lebih spesifik mengetahui jenis mikroba, organism penyebab infeksi dapat diidentifikasi melalui kultur kuman pada cairan serebrospinal dan darah. Counter Immuno Electrophoreses (CIE) digunakan secara luas untuk mendeteksi antigen hakteri pada cairan tubuh, umumnya cairan serebrospinal dan urine.
Pemeriksaan lainnya diperlukan sesuai klinis klien, meliputi foto rontgen paru, dan CT scan kepala. CT scan dilakukan untuk menentukan adanya edema serebral atau penyakit saraf lainnya. Hasilnya biasanya normal, kecuali pada penyakit yang sudah sangat parah.

Pengkajian Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis lebih bersifat mengatasi etiologi dan perawat perlu menyesuaikan dengan standar pengobatan sesuai tempat bekerja yang berguna sehagai bahan kolaborasi dengan tim medis. Secara ringkas penatalaksanaan pengobatan meningitis, meliputi pemberian antibiotik yang mampu melewati darah—barier otak ke dalam ruang subaraknoid dalam konsentrasi yang cukup untuk menghentikan perkembangbiakan bakteri. Biasanya menggunakan sefalnposforin generasi keempat arau sesuai dengan hasil uji resistensi antibiotik agar pemberian antimikroba lebih efektif digunakan.

Diagnosis Keperawatan
1. Risiko peningkatan TiK yang berhubungan dengan peningkatan volume intrakranial, penekanan jaringan otak, dan edema screbral.
2. Perubahan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan inflamasi dan edema pada otak dan men ingen.
3. Ketidakelektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan akumulasi
sekret, penurunan kemampuan battik, dan peruhahan tingkat kesadaran.
4. Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan perubahan tingkat
kesadaran, depresi pada pusat napas di otak.
5. Gangguan perfusi jaringan perifer yang berhubungan dengan infeksi meningokokus.
6. Nyeri yang berhubungan dengan inflamasi pada meninges dan jaringan otak.
7. Hipertemia yang berhubungan dengan inflamasi pada meninges, peningkatan metabolisme umum.
8. Risiko tinggi deficit caftan yang berhubungan dengan muntah dan demam.
9. Risiko tinggi pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan asupan nutrisi tidak adekuat, mual, dan muntah.
10. Risiko tinggi trauma yang berhubungan dengan kejang berulang, fiksasi kurang optimal.
11. Gangguan ADL yang berhubungan dengan kelemahan fisik umum.
12. Risiko tinggi koping individu dan keluarga tidak efektif yang berhubungan prognosis penyakit.
13. Ansietas yang berhubungan dengan parahnya kondisi.

Perencanaan
Sasaran klien dapat meliputi adanya peningkatan perfusi jaringan ke otak dan tidak terjadinya peningkatan TIK.

Daftar Pustaka Asuhan Keperawatan – Askep Meningitis
Pengantar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Persarafan Oleh Arif Muttaqin

http://fkunhas.com/asuhan-keperawatan-askep-meningitis-20101007801.html

Beberapa Prinsip Makan Yang Baik Selama Kehamilan

Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan dengan melakukan cara dan diet makan yang sehat, tidak saja membuat ibu hamil fit dan sehat, tapi juga untuk perkembangan yang sehat bagi bayi dalam kandungan anda. Dalam masa kehamilan salah satu bagian yang penting dalam membantu perkembangan janin dalam kandungan adalah apa yang anda makan dan cara makan anda selama kehamilan ini. Untuk itu perlunya kita mempelajari tentang prinsip-prinsip makan yang baik selama kehamilan ini.
Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan:

1. Rubahlah Cara Makan Anda, meskipun Anda Sudah Makan dengan Baik
Anda sekarang sedang hamil maka diet makanan anda harus mengikuti diet makan untuk ibu hamil. Pada kehamilan anda membutuhkan lebih banyak konsumsi protein, kalori (untuk energi), vitamin dan mineral seperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan bayi anda juga. Ingat anda membutuhkan tambahan 300 kalori perhari.

2. Hindari Makanan yang Dapat Membahayakan Ibu dan Janin
Daging dan telur mentah, keju lunak, susu yang tidak dipasteriusasi, alcohol, juga cafein

3. Jangan Diet Selama Kehamilan
Kehamilan bukan masa yang tepat untuk Diet anda hanya akan membahayakan ibu dan bayi. Diet selama hamil akan menyebabkan kurang vitamin, mineral dan lain-lain yang penting selama kehamilan. Pertambahan berat badan pada kehamilan merupakan salah satu tanda yang baik pada kehamilan yang sehat. Ibu hamil yang makan dengan baik akan bertambah berat badannya secara bertahap, umumnya akan melahirkan bayi yang sehat.

4. Makan Dengan Porsi Kecil tapi sering
Pada trimester pertama biasanya terdapat keluhan mual muntah(morning sickness), cobalah atasi dengan makan dengan porsi kecil tapi sering, hindari makanan pedas dan berminyak.
Makan dengan porsi yang kecil tapi dilakukan beberapa kali dianjurkan setiap 4 jam. Ingatlah meskipun anda tidak lapar tetapi bayi anda membutuhkan makanan/nutrisi secara teratur.

5. Minum Vitamin Ibu Hamil secara Teratur
Makanan yang anda makan adalah sumber vitamin yang paling baik—tetapi apakah anda yakin diet makanan anda cukup mengandung vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan, yang terutama zat besi dan asam folat yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan bayi sehat. Untuk itu anda sebaiknya meminum vitamin anda secara teratur.

6. Minum Air yang Cukup
8 gelas sehari. Karena anda butuh cairan yang cukup bagi anda dan juga bayi anda. 33 % pertambahan berat badan pada kehamilan adalah cairan. Cairan dibutuhkan untuk membangun sel darah merah bayi untuk system sirkulasinya, cairan ketuban. Tubuh anda juga perlu air selama kehamilan untuk mengatasi konstipasi dan mengatur suhu tubuh anda.

7. Makanan Berserat, Buah-buahan dan Sayuran
Perbanyaklah makan makanan yang berserat tinggi , buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengatasi konstipasi anda selama kehamilan.

Dengan melakukan cara makan yang sehat, bukan hanya membuat ibu hamil fit dan sehat, tapi juga membantu perkembangan yang sehat bagi bayi anda. Ingatlah perkembangan bayi anda sangat tergantung dari apa yang anda berikan dan lakukan baginya.
Semoga informasi ini dapat membantu anda untuk melakukan cara dan diet makan yang lebih baik yang berguna untuk kesehatan ibu juga bayi selama kehamilan.

Sumber : www.InfoIbu.com

17 Pertanyaan Penting Tentang Ibu Hamil

1. Seberapa banyak ibu hamil boleh minum kopi, teh, atau minuman bersoda?
Kopi dan teh mengandung xantin, kafein, teofilin dan teobromid. kopi hanya boleh diminum maksimum 3 cangkir per hari (+300 mg kafein; 100 mg kafein sama dengan 3 sendok kecil kopi). Sedangkan teh hanya boleh diminum maksimum 8 cangkir per hari (+ 300 mg kafein).Satu gelas minuman bersoda (soft drink) mengandung sekitar 250 kalori ditambah gula fruktosa yang tak baik dikonsumsi ibu hamil. Maka itu, minuman ini harus dihindari sejak awal kehamilan sampai melahirkan.

2. Bolehkah ibu hamil ngemil cokelat?
Konsumsi cokelat selama kehamilan dapat mem-bantu menciptakan perasaan lebih tenang bagi ibu hamil. Kandungan gula di dalam per-men cokelat terkadang dapat membantu mengatasi penurunan gula darah saat mual-mual di awal kehamilan. Hanya saja, bila ibu hamil dengan kenaikan berat badan yang terlampau banyak, maka perlu mengendalikan asupan karbohidrat yang dikonsumsi.

3. Selama hamil bolehkan makan makanan pedas atau yang amat berbumbu?
Makanan yangmengandung banyak bumbu seperti cabai atau merica terkadang dapat menimbulkan gangguan pada lambung dan gangguan pencernaan lain seperti diare. Makanan seperti ini tak menimbulkan bahaya terhadap janin.

4. Bolehkah ibu hamil melakukan perawatan dengan sauna?
Mandi sauna (atau mandi dalam bak berombak/whirl pool) atau mandi uap akan meningkatkan suhu tubuh sampai suatu keadaan yang disebut sebagai hipertermia. Kondisi ini dapat menyebabkan kecacatan janin terutama jika dilakukan pada usia kehamilan trimester pertama (1-3 bulan).

5. Bolehkah ibu hamil menggendong anak batita?
Anak batita (usia 1-3 tahun) biasanya ingin digendong ibu. Dengan alasan dapat mengganggu keseimbangan ibu hamil, maka ibu hamil tak dianjurkan membawa benda lebih dari 12,5 kg. Sehingga mengendong anak dengan berat badan 12,5 kg atau lebih tak dianjurkan dilakukan oleh ibu hamil.

6. Vaksinasi apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan pada ibu hamil?
Imunisasi yang rutin diberikan kepada ibu hamil di Indonesia saat ini adalah imunisasi tetanus toxoid; bermanfaat mencegah terjadinya infeksi kuman tetanuspada bayi yang baru lahir (neonatus). Imunisasi lainnya yaitu hepatitis namun belum menjadi program di Indonesia. Sedangkan imunisasi yang terlarang dilakukan pada ibu hamil adalah imunisasi terhadap rubella, campak, gondong (parotitis), dan cacar air.

7. Bagaimana posisi tidur yang paling dianjurkan bagi ibu hamil?
Posisi tidur yang paling baik selama hamil adalah miring ke kiri karena dapat membantu melancarkan aliran darah dari ibu ke janinnya. Posisi terbaik kedua adalah miring ke kanan.

8. Bila ibu hamil mengalami sulit tidur, bolehkan mengonsumsi obat tidur?
Umumnya, wanita hamil sulit tidur di waktu malamdikarenakan kram tungkai bawah, sering berkemih, janin terlampau aktif, cemas mengenai kondisi kehamilan dan cara persalinan, dan sebagainya. Namun, untuk mengatasi sulit tidur ini, tak dianjurkan minum obat tidur.

9. Bolehkah ibu hamil berlama-lama di depan komputer?
Radiasi monitor komputer hampir tidak ada atau hanya sedikit sekali, sehingga komputer tak akan menimbulkan kondisi buruk bagi janin. Akan tetapi, selama kehamilan tak dianjurkan duduk terlalu lama di depan komputer karena dapat meng- akibatkan gangguan aliran darah, terutama di daerah tungkai.

10. Bagaimana pula dengan penggunaan obat-obatan pada ibu hamil yang sakit?
*Jika menderita demam, ibu hamil diperbolehkan minum parasetamol (asetaminofen).
+ Ibuprofen tak dianjurkan diberikan kepada wanita hamil karena obat ini berpotensi menimbulkan kecacatan pada janin, terutama jika diberikan pada trimester ke-3.
+ Jika ibu hamil menderita flu, maka pemberian antihistamin harus secara hati-hati dan dengan indikasi yang sangat selektif.
*Antidepresan dilarang diberikan kepada wanita hamil karena terbukti dapat menimbulkan kecacatan terhadap janin dalam kandungan.
* Pemberian antibiotika kepada wanita hamil harus sangat hati-hati:
- Golongan penisilin dan makrolid dapat diberikan kepada wanita hamil.
- Golongan kloramfenikol dan aminoglikosida dapat diberikan dengan sangat hati-hati.
- Golongan tetrasiklin tidak dianjurkan diberikan kepada wanita hamil, karena dapat menimbulkan kecacatan pada janin dalam kandungan.

11.Perlukah ibu hamil minum susu khusus hamil?
Saat ini telah diproduksi susu ibu hamil dalam bentuk susu bubuk instan yang ditambahkan beberapa unsur vitamin dan mineral. Tidak semua ibu hamil merasa nyaman mengonsumsi susu jenis ini. Terkadang mereka merasa mual dan bahkan sampai timbul diare. Sebenarnya, ibu hamil dapat saja mengonsumsi susu selain susu yang khusus dibuat untuk ibu hamil.

12. Baikkah konsumsi kerang bagi ibu hamil?
Kerang merupakan sumber nutrisi yang baik bagi ibu hamil, karena mengandung protein bermutu baik, merupakan sumber asam lemak omega 3 dan mengandung lemak jenuh yang rendah. Namun perlu diperhatikan, kerang juga sering kali tercemar oleh logam berat seperti merkuri. Logam berat ini tak boleh dikonsumsi ibu hamil, karena dapat menyebabkan cacat janin atau penyakit autis.

13. Bagaimana dengan konsumsi daging sapi dan unggas, mengingat keamanan pangannya terkadang masih disangsikan?
Daging sapi, ayam atau unggas lainnya merupakan sumber protein hewani yang diperlukan ibu hamil karena bermanfaat untuk pertumbuhan sel, meningkatkan sistem imunitas (kekebalan tubuh terhadap penyakit), menambah sel darah merah, memperbaiki sistem enzim, dan sebagainya. Disamping itu, daging hewan ini juga merupakan sumber lemak hewani. Namun perlu diingat, daging hewan ini sangat rawan terkontaminasi terhadap beberapa virus, bakteri, dan parasit tertentu, seperti toksoplasma dan flu burung.

14. Amankah ibu hamil mencat rambutnya?
Cat rambut memang dapat menembus kulit kepala dan masuk ke dalam sirkulasi darah ibu hamil. Sampai saat ini belum ada hasil penelitian yang menunjukkan cat rambut dapat menimbulkan bahaya bagi janin.

15. Benarkah renang merupakan olahraga yang paling aman buat ibu hamil?
Ya, renang merupakan olahraga terbaik bagi wanita hamil karena dapat memperkuat otot-otot tubuh secara merata tanpa menimbulkan peningkatan risiko trauma pada persendian atau otot wanita hamil; memperkuat kerja otot jantung; meningkatkan kebugaran; dan memperkuat otot-otot dasar panggul.

16. Bagaimana dengan yoga, apakah juga aman bagi ibu hamil?
Yoga dapat dilakukan sepanjang kehamilan. Selama tak ada peregangan otot perut, yoga sangat bermanfaat untuk membuat ibu hamil lebih santai. Gerakan yoga yang tak dianjurkan selama hamil adalah menekuk tubuh ke arah belakang dan berdiri dengan satu kaki. Sebab, dapat menyebabkan peregangan berlebih terhadap otot dinding perut sehingga berisiko terjadi trauma pada otot dinding perut. Selain itu, juga tak dianjurkan dengan posisi kepala di bawah dankaki di atas, karena akan mengganggu sirkulasi darah sehingga aliran darah ke janin akan berkurang.

17. Benarkah ibu hamil tak boleh menyusui?
Isapan pada puting susu ibu hamil dapat menyebabkan kontraksi otot rahim, sehingga wanita hamil yang cenderung mengalami persalinan prematur dianjurkan menghentikan menyusui anaknya.

sumber : Nakita

http://bumilceria.blogspot.com/search/label/perawatan%20bumil

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran