Jumat, 22 Juli 2011

STRTTK n SIKTTK

Membuat Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian | STRTTK

Hal pertama yang harus dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian untuk memperoleh STRTTK adalah dengan mengajukan pemohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat. Jadi silahkan datang ke dinkes propinsi setempat untuk mengisi surat permohonan pembuatan STRTTK, yang tentunya juga dilengkapi dengan persyaratan yaitu:

* Fotokopi ijazah Sarjana Farmasi atau Ahli Madya Farmasi atau Analis Farmasi atau Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker;
* Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memilikisurat izin praktik;
* Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika kefarmasian;
* Surat rekomendasi kemampuan dari Apoteker yang telah memiliki STRA, atau pimpinan institusi pendidikan lulusan, atau organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian; dan
* Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

Setelah surat permohonan diterima dan dinyatakan lengkap, maka dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak hari tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat harus telah menerbitkan STRTTK. Kemudian STRTTK yang telah diterbitkan tersebut akan berlaku selama 5 (lima) tahun.

Yang berbeda antara persyaratan STRTTK ini dengan SIAA, diantaranya adalah:

* Tidak diperlukan untuk melampirkan lafal sumpah. Padahal saya beberapakali menyaksikan ada rekan kita yang tidak segan berbuat salah karena menganggap dirinya tidak mengucapkan sumpah.
* Entah akan disamakan atau tidak. Pada STRTTK hasil konversi dari SIAA, masa berlakunya disesuaikan dengan tanggal lahir.
* Surat rekomendasi, terutama oleh organisasi ttk. Semoga di rakernas nanti akan lebih baik.

Memperpanjang Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian | STRTTK

Untuk memperpanjang STRTTK, caranya tidaklah jauh berbeda dengan cara membuatnya ataupun dengan cara memperpanjang SIAA . Yaitu dengan mengajukan permohonan ke Dinkes Propinsi setempat, dengan membawa persyaratan sebagaimana saya sebutkan diatas dalam membuat STRTTK. Nah, yang berbeda ialah pada Permenkes 889/2011 diatur dengan tegas bahwa permohonan ini harus diajukan minimal 6 (enam) bulan sebelum STRTTK habis masa berlakunya.

Pencabutan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian | STRTTK

Pencabutan STRTTK, disebabkan oleh:

* Permohonan yang bersangkutan;
* Pemilik STRTTK tidak lagi memenuhi persyaratan fisik dan mental untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian berdasarkan surat keterangan dokter;
* Melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian; atau
* Melakukan pelanggaran hukum di bidang kefarmasian yang dibuktikan dengan putusan pengadilan.

Pencabutan STRTTK tersebut disampaikan kepada pemilik STRTTK dengan tembusan kepada Direktur Jenderal, Kepala Dinas KesehatanKabupaten/Kota dan organisasi yang menghimpun Tenaga teknis Kefarmasian. Karenanya penting untuk semua TTK agar terdaftar sebagai anggota dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia, agar apabila hal ini terjadi dapat segera ditindah lanjuti.





Hukum Tidak Memiliki Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian | SIKTTK



Berdasarkan Permenkes 889/2011, disebut bahwa “Setiap tenaga kefarmasian yang menjalankan pekerjaan kefarmasianwajib memiliki surat tanda registrasi”. Yang mana dimaksud surat tanda registrasi ini pada TTK adalah STRTTK. Sedangkan mengenai kewajiban untuk memiliki SIKTTK, masih dalam peraturan yang sama disebut “setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian bekerja”. Dengan demikian maka jelaslah bahwa seorang TTK untuk dapat melakukan pekerjaan kefarmasian, harus memiliki STRTTK dan SIKTTK.

Nah, berkenaan dengan kewajiban seorang TTK untuk memiliki STRTTK dan SIKTTK dalam melakukan pekerjaan kefarmasian. Tentunya diatur pula akibat hukum yang akan terjadi apabila kita melakukan pekerjaan kefarmasian tanpa memiliki kedua perizinan tersebut. Semua sudah mengertikan, bahwa STRTTK dan SIKTTK merupakan surat yang membuktikan bahwa kita telah memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian. Akibat hukum dari TTK yang melakukan pekerjaan kefarmasian tanpa keahlian dan kewenangan itulah yang dapat menyebabkan kita mendapatkan denda hingga Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)



Cara Membuat Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian | SIKTTK

Kalau membuat STRTTK kita mengurusnya di dinkes propinsi tempat bekerja, sama halnya dengan SIAA. Maka persamaan SIKTTK dengan SIKAA, yaitu membuatnya di dinkes kota/kabupaten tempat bekerja. Sedangkan perbedaannya adalah, bila dahulu satu SIKAA tidak diatur dapat digunakan untuk berapa fasilitas kefarmasian, maka dalam permenkes 889/2011 ini diatur paling banyak untuk 3 (tiga) tempat fasilitas kefarmasian. Adapun persyaratannya:

* Fotokopi STRTTK;
* Surat pernyataan Apoteker atau pimpinan tempat pemohon melaksanakan pekerjaan kefarmasian;
* Surat rekomendasi dari organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian; dan
* Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar dan 3 x 4sebanyak 2 (dua) lembar.

http://www.facebook.com/notes/ungu-violet/strttk-n-sikttk/10150241115852029

Rabu, 13 Juli 2011

4 Posisi Menyusui

Atur posisi yang tepat saat menyusui! Ada berbagai posisi menyusui yang bisa Anda pilih sesuai dengan kenyamanan dan situasi. Pastikan Anda sudah melakukannya dengan benar.

1. Cradle hold. Bayi digendong dalam posisi menyamping. Kepala, leher, bahu bayi ada dalam lekukan lengan Anda. Sangga punggung bayi dengan tangan. Sebagian wajah, perut dan lututnya menempel pada dada dan perut ibu. Selipkan tangan bayi lainnya di bawah lengan ibu.

2. Cross Cradle. Posisi mirip cradle hold, hanya berbeda posisi tangan Anda. Kepala bayi tidak berada di lekukan lengan, tapi disangga dengan telapak tangan ibu. Posisi kepala, bahu dan perut bayi menghadap ibu. Bila disusui dengan payudara kiri, bayi dipegang dengan tangan kanan.

3. Side-lying position. Menyusui bayi sambil tiduran. Baringkan bayi di sisi Anda, sangga kepalanya dengan bantal agar lebih nyaman. Sangga kepala, bahu dan kedua lutut Anda dengan bantal agar punggung dan panggul dalam satu garis lurus. Posisi ini cocok ketika Anda merasa letih saat menyusui bayi atau menyusui ketika si kecil terbangun di malam. Setelah persalinan dengan operasi caesar ketika di beberapa hari pertama Anda belum bisa duduk dengan rileks, hanya posisi inilah yang cocok dilakukan.

4. Football hold. Sesuai namanya, Anda menggendong bayi seperti posisi bola yang dipegang oleh pemain olahraga sepakbola. Tubuh bayi diletakkan di bawah tangan ibu, kepala bayi, leher dan bahu disangga dengan telapak tangan. Agar lebih nyaman, ganjal tangan dengan bantal yang diletakkan di atas pangkuan. Posisi yang cocok untuk ibu yang melahirkan melalui operasi, ibu berpayudara besar, memiliki puting datar dan untuk bayi yang mungil.

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Terbaru/Terbaru/4.posisi.menyusui/001/005/1132/3

Cukupi Kebutuhan ASI Bayi Anda

Biarkan saja bayi Anda minum ASI sepuasnya. Karena akan merangsang produksi ASI bertambah banyak. Jadi, Anda tak perlu kuatir bayi Anda merasa lapar

Tenang saja jika bayi Anda menangis selesai menyusu. Jangan buru-buru disodori cairan tambahan selain ASI karena belum tentu ia merasa lapar. Perhatikan, apakah ia memang kurang ASI atau ada sebab lain. Hati-hati, pemberian cairan selain ASI justru akan menghambat produksi ASI.

Tidak perlu dibatasi. Sebaiknya, biarkan bayi menyusu sepuasnya tanpa perlu dijadwal secara ketat. Karena produksi ASI akan seirama dengan kebutuhan bayi. Jika bayi Anda minumnya banyak, otomatis ASI yang keluar juga banyak. Semisal yang diminum 250 ml, hormon prolaktin akan memacu kelenjar susu agar menghasilkan ASI 25 ml. Jika rangsangan bayi minum ASI semakin sering, produksi susu juga meninggi. Sebaliknya, air susu akan berkurang jika rangsangannya jarang.

Biasanya, bayi yang baru lahir perlu menyusu antara 10 hingga 12 kali sehari.dengan jarak antara 1,5 hingga 2 jam sekali. Jika frekuensi menyusu bayi Anda lebih sering, tak usah dibatasi. Biarkan menyusu hingga bayi Anda merasa kenyang, karena kebutuhan setiap bayi akan bervariasi. Atau pada bayi yang baru lahir karena waktunya lebih banyak untuk tidur, upayakan membangunkannya agar ada waktu untuk menyusu.

Posisi menyusu bayi juga harus dicermati apakah sudah benar. Posisi menyusu yang baik diantaranya:


* Badan bayi Anda menempel dengan badan sang ibu
* Dagu bayi melekat pada payudara dan posisi dada juga melekat pada bagian dasar payudara
* Mulut bayi terbuka dan bibir bawah juga membuka sehingga bagian areola (bagian kehitaman sekitar puting) tertutup mulut bayi
* Puting susu tidak lecet


Selain itu, perhatikan apakah posisi perlekatan antara mulut bayi dan payudara ibu sudah betul atau belum. Perlekatan mulut bayi yang baik mempunyai tanda:
Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu.

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/cukupi.kebutuhan.asi.bayi.anda/001/001/470/1/lapar/4

5 Tanda Bayi Lapar

Tak perlu terpaku rentang waktu pemberian ASI. Jika menemukan tanda berikut pada bayi baru lahir, mungkin perut mungilnya sudah minta diisi ASI.

* Meski terpejam, mata bergerak-gerak.
* Mulut dan lidah melakukan gerakan menghisap.
* Tangan bergerak kea rah mulut berulang kali.
* Tubuh bergerak-gerak.
* Bersuara lirih.

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/5.tanda.bayi.lapar/001/005/279/1/4

Tanda-tanda Bayi Cukup ASI

Indikasi bayi cukup mendapat ASI adalah tidurnya nyenyak, segar saat terbangun, dan berat badannya bertambah sesuai perkembangan usia. Cari tahu tanda-tanda lainnya di sini.

* Buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urin yang tidak pekat dan bau menyengat.
* Berat badan naik lebih dari 500 gram sampai 1 kg setiap bulan pada trimester pertama kehidupannya. Berat badannya kemudian bertambah sekitar 600 gram setiap bulan pada trimester kedua dan bertambah sekitar 400-500 gram setiap bulannya pada trimester ketiga.
* Bayi terlihat rileks dan puas setelah menyusu dan akan melepas sendiri mulutnya dari payudara ibu.
* Setelah menyusu bayi langsung tertidur karena ASI memicu produksi hormon endorfin yang merangsang tidur.
* Setelah berumur beberapa hari, bayi akan buang besar (BAB) setidaknya dua kali sehari dengan tinja berwarna kuning atau gelap dan mulai berwarna lebih cerah setelah hari kelima belas.

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/tandatanda.bayi.cukup.asi/001/001/1804/1

Jangan Remehkan Tangisan Bayi

Kata orang, tangisan bayi adalah suara terindah bagi ayah ibunya. Tak hanya suara tanpa makna, sesungguhnya tangisan bayi memiliki maksud yang ingin dibaginya kepada orang di sekelilingnya.

Seorang bayi akan langsung menangis sesaat setelah dilahirkan sebagai tanda kehidupannya. Untuk beberapa bulan ke depan, tangisan inilah yang jadi penghubung bayi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya, sebelum akhirnya bayi mulai bisa bicara dan mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya dengan kata-kata.

Tangisan dan bahasa tubuh
“Bagi bayi, menangis adalah perilaku yang wajar. Ini adalah cara berkomunikasi yang diketahui bayi pada usia 3–4 bulan pertama,” terang Vera Itabiliana K. Hadiwidjojo, psikolog anak dan remaja di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia.

Untuk kebutuhan atau keluhan apapun si bayi hanya bisa menggunakan tangisannya guna menarik perhatian sekaligus mengomunikasikan kebutuhannya tersebut. Dari tangisan inilah orangtua atau orang lain di sekitar si bayi akan mengetahui apa yang diinginkan bayi. Umumnya makin keras suara tangisan, makin kuat atau mendesak pula kebutuhannya. Pada semua kondisi yang membutuhkan bantuan orang di sekitarnya, si bayi akan menangis; dari kondisi sakit sampai kekenyangan.

Tak hanya tangisan, biasanya bayi pun menyertakan bahasa tubuh untuk memperkuat maksudnya. Misal, bila terlalu kenyang, bayi akan menangis sambil muntah. Atau bila bayi merasa bosan, ia menangis sambil memainkan jari-jarinya. Tangisan dan bahasa tubuh ini saling menunjang (lihat Inilah Makna Tangisan Bayi Anda). “Umumnya setelah tiga bulan akan terbentuk bahasa khas yang dimengerti oleh ibu dan bayi,” imbuh lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.

Sampai akhirnya terjadi pengertian antara ibu dan bayi, tentu saja si ibu mesti mempelajari maksud tangis si kecil. Baru kemudian si ibu akan tahu kalau setiap kali bayi menangis, bukan selalu berarti popoknya basah atau ingin menyusu.

Untuk mempermudah proses pengenalan ini, Vera mengungkapkan satu metode yang dikenal sebagai metode SLOW (Slow, Listen, Observe, What’s up). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut;
Slow. Saat bayi menangis, jangan langsung menggendongnya atau langsung memberikan ASI, karena bisa jadi bukan itu yang diperlukannya. Jadi perhatikan dulu apa yang sesungguhnya dibutuhkan bayi. Perlahan dan tenang saja. Selain memerhatikan, ibu juga bisa mengajak bayi bicara dan menanyakan apa yang diinginkannya. “Meski belum bisa bicara, bayi bisa mendengar perkataan kita,” imbuh ibu satu putra ini.

Listen. Lalu dengarkan tangisan seperti apa yang disuarakan si bayi, apakah tangis karena haus dan lapar, karena lelah, kedinginan dan sebagainya.

Observe . Teliti lagi apa yang menyebabkannya menangis. “Tak ada bayi yang menangis tanpa sebab. Pasti ada sebabnya,” kata Vera. Kita bisa tahu penyebabnya dari tangisannya atau dengan memeriksa keadaan si bayi, dari kondisi tubuh dan keadaan sekelilingnya.

What’s up . Setelah tahu penyebabnya, barulah ibu dapat melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan si bayi.

Biasanya pada tiga bulan pertama, bayi menangis semata karena kebutuhan fisik saja. Sementara kebutuhan psikologi―misalnya kebutuhan ingin lebih diperhatikan―baru bisa diungkapkan si bayi setelah berusia 3 bulan ke atas. Baik kebutuhan fisik maupun psikologi tentu saja harus bisa dipenuhi orangtua atau orang-orang di sekeliling bayi dengan sebaik-baiknya.

Ada mitos yang berkembang di masyarakat, kalau bayi menangis sebaiknya dibiarkan saja supaya tidak manja dan agar fisiknya kuat. Itu tidak benar. Menurut Vera, jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama tanpa usaha orangtua untuk mengetahui penyebabnya. Tentu saja jangan langsung menggendong setiap kali bayi menangis. Namun berikanlah respons positif untuk setiap tangisannya, misalnya dengan menyentuh atau mengajaknya bicara. “Di sinilah akan terbentuk trust (kepercayaan – red) bayi pada orang-orang di sekitarnya yang menjadi dasar perkembangan selanjutnya. Dengan diberi respons bayi akan merasa nyaman, dimengerti, disayang dan diinginkan kehadirannya di dunia ini,” papar perempuan kelahiran 35 tahun silam ini.

Bila bayi menangisi dibiarkan terus tanpa direspons positif, bisa jadi kelak anak akan tumbuh menjadi anak yang rendah diri karena ia merasa kurang diperhatikan. Lagipula, bayi hanya menangis bila benar-benar membutuhkan sesuatu, baik kebutuhan fisik maupun psikologis. Sebab, sebagai makhluk paling murni bayi tak mungkin berpura-pura dan memanipulasi tangisannya.

Orangtua harus tenang

Walaupun bayi menangis adalah hal wajar, perlu diwaspadai bila bayi menangis dengan kondisi tertentu. Pertama, bila bayi yang biasanya tenang, tiba-tiba menangis selama 2 jam atau lebih. Semua cara sudah dilakukan untuk menenangkan bayi namun tak berhasil. Kedua, bila bayi menangis disertai demam, kejang, muntah, muka pucat dan sebagainya.

Bila ini terjadi, kemungkinan si bayi sakit. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan meminta bantuan keluarga terdekat atau tetangga yang sudah berpengalaman menangani bayi. Biasanya mereka lebih tenang dan bisa memberikan jalan keluar. Kalau memang kondisi bayi parah, tentu harus secepatnya dicarikan bantuan medis. Si ibu sendiri biasanya secara naluri juga akan tahu bila bayinya sakit atau sekadar cari perhatian saja. Naluri ini, kata Vera, ada dalam diri perempuan seketika ia menjadi ibu.

Namun begitu, dalam menghadapi tangisan bayi sekencang atau selama apapun, ibu harus tetap tenang. Kegelisahan ibu dalam menangani bayinya yang menangis akan “menular” pada si bayi. Alih-alih tenang, bayi akan semakin rewel dan tak berhenti menangis. Jika sulit untuk tetap tenang, sebaiknya ibu meminta bantuan orang di sekitarnya, seperti suami, nenek, atau pengasuh. Sementara bayi ditangani orang lain, ibu bisa menenangkan diri dahulu.

“Anak-anak itu sangat sensitif terhadap perilaku orangtuanya,” tegas Vera, “mereka akan merasakan, misalnya, ketidakikhlasan orangtua menghadapi mereka.” Karena itu ketenangan yang berawal dari keikhlasan amat dibutuhkan dalam menghadapi bayi. Buatlah bayi nyaman dalam dekapan. Perdengarkan suara berirama dari suara kita sendiri atau dari media lainnya, bisa berupa nyanyian lembut, musik klasik, atau lantunan zikir. Lalu ayun bayi perlahan sambil memijat lembut bayi. Beri sesuatu untuk diisap, jika masih menyusu biarkan ia menyusu.

Ada bayi yang relatif lebih sering menangis dibandingkan bayi lainnya. Karena bayi menangis pasti dengan sebab, bayi yang sering menangis atau rewel ini kemungkinan disebabkan ia merasa kebutuhannya belum terpenuhi dengan baik. Ia terus menangis untuk mengomunikasikan kebutuhannya yang belum dipenuhi tersebut. Cepatlah cari tahu apa yang ia butuhkan karena bayi yang merasa kebutuhannya tidak terpenuhi akan tumbuh dengan rasa ketidakamanan dan ketidakpercayaan pada lingkungannya.
Jadi, jangan pernah remehkan tangisan si bayi.

Asmawati/wawancara: Firda Kurnia
--------------------------------------------

Inilah Makna Tangisan Bayi Anda

Psikolog Vera Itabiliana, mengutip buku karya Tracy Hogg dan Melinda Blau, Secrets of the Baby Whisperer: How to Calm, Connect, and Communicate With Your Baby, mengungkapkan kurang lebih ada 10 hal yang bisa kita identifikasikan berkenaan dengan tangisan dan bahasa tubuh bayi.
Apa saja sih maksud yang ingin diungkapkan bayi dengan tangisannya? Berikut penjelasannya.


1.Lelah
Tangisan : iawali dengan rewel/marah/rengekan, jeritan pendek, tangisan keras, jeda pendek, tangisan lebih panjang dan keras, terus menangis sampai tertidur.
Bahasa tubuh: Menguap, punggung meregang ke belakang,kaki menendang, menggapai kemana-mana, mengusap wajah, menggeliat, wajah merah padam.

2.Terlalu banyak rangsangan
Tangisan: Panjang dan keras.
Bahasa tubuh : Lengan dan tungkai bergerak ke mana-mana, kepala menjauh dari cahaya, berpaling dari ajakan bermain.

3.Bosan
Tangisan: Rewel/marah, bukan tangisan langsung.
Bahasa tubuh: Berpaling/menjauh, bermain dengan jari.

4.Sakit/Nyeri
Tangisan: Jeritan tinggi tiba-tiba,menahan nafas di antara jeritan.
Bahasa tubuh : Tubuh menegang, menarik lutut ke arahdada, wajah mengernyit, lidah menggulung ke atas.

5.Lapar
Tangisan: Diawali batuk kecil, lalu tangisan pendek, menetap dan berirama.
Bahasa tubuh : Menjilat bibir, lidah menjulur, kepalaberpaling ke samping, menarik genggaman tangan ke arah mulut

6.Kedinginan
Tangisan: Menangis kencang dengan bibir bawah gemetar.
Bahasa tubuh : Timbul bintil merinding, mungkin menggigil, anggota tubuh terasa dingin, kulit kebiruan.

7.kepanasan
Tangisan: seperti terengah-engah, awalnya suara rendah, lalu menangis.
Bahasa tubuh : Berkeringat, nafas tak teratur, bercak merahpada kulit.

8.Ingin dipeluk/digendong
Tangisan: “uuuu”, berubah “waa” pendek seperti anak kucing, hilang begitu diangkat.
Bahasa tubuh: Memandang sekeliling.

9.Kekenyangan
Tangisan : Rewel setelah menyusu atau makan.
Bahasa tubuh : Muntah.

10.Ingin buang air besar
Tangisan: Menggumam atau menangis ketika sedang makan atau menyusu.
Bahasa tubuh : Menggeliat, menekan tubuh ke bawah, berhenti menyusu, pup.

http://www.ummi-online.com/artikel-107-jangan-remehkan-tangisan-bayi.html

Minggu, 10 Juli 2011

Tradisi Bedong Bayi

Tradisi membedong bayi yang baru lahir, belakangan mulai banyak ditinggalkan. Membedong bayi dianggap bisa mengganggu saraf motorik bayi karena si mungil jadi tidak bebas bergerak. Masih perlukah bayi dibedong?

Tradisi membedong bayi lebih banyak ditemui di masyarakat Asia. Kebanyakan masyarakat percaya bahwa dengan membedong bayi akan membuat kakinya menjadi lurus.

Namun dengan pesatnya informasi, para ibu muda mulai membandingkan perlakuan bayi di negara-negara maju yang tanpa dibedong justru membuat bayinya lebih lincah dan kaki si bayi pun tetap lurus-lurus saja.

"Secara normal bayi yang baru lahir kakinya memang bengkok itu karena selama dikandungan posisinya selalu meringkuk,tapi nantinya kaki bayi akan lurus dengan sendirinya," ujar Dr Dewi K Utama, SpA, Minggu (24/1/2010).

Dr Dewi menuturkan, manfaat bayi dibedong sebenarnya agar bayi menjadi lebih kalem dan nyaman. Karena beberapa bayi terkadang membutuhkan waktu transisi atau adaptasi antara keadaannya di dalam rahim dengan lingkungan.

Saat di dalam rahim ibunya bayi tidak leluasa bergerak, sedangkan saat sudah lahir bayi menjadi kaget karena bisa bergerak lebih leluasa. Reaksi kaget ini disebut dengan refleks morro.

"Jika bayi dibedong saat masih dalam masa neonatal atau hingga usia 40 hari, maka bayi akan merasa seperti saat terpeluk di dalam rahim ibunya dimana bayi merasa aman dan nyaman," ujar Dr Dewi.

Tapi dia mengingatkan sebaiknya orangtua tidak asal membedong bayinya, karena jika bedongannya terlalu kuat atau tebal bisa berbahaya bagi bayi itu sendiri.

Jika udara disekitar panas dan orangtua membedong bayi secara ketat akan membuat bayi menjadi kepanasan (overheat). Hal ini bisa mempengaruhi sistem saluran pernapasan dari bayi tersebut.

Membedong juga tidak perlu keseluruhan tubuh bayi. Bedonglah bayi mulai dari bahu bayi hingga kakinya, dan juga bedongan bayi sebaiknya agak sedikit longgar agar bayi masih bisa sedikit bergerak.

"Sebaiknya setiap 2 jam orangtua mengecek kondisi bayinya dan jangan membedong bayi terlalu lama. Kalau bayi terlihat berkeringat maka ini menjadi tanda bahwa bayi merasa kepanasan, karenanya lebih baik melepas terlebih dahulu bedongannya," ujar dokter yang berpraktik di RS Bunda Menteng, Jakarta.

Jika setelah mandi bayi diberikan pakaian dari bahan katun dan dibedong dengan kain yang tidak panas, maka ini bisa membuat bayi merasa nyaman sehingga bayi akan tidur dengan lebih nyenyak dan tenang.

Kalau bayi memang senang dibedong, maka tak ada salahnya untuk selalu membedong bayi. Tapi sebaiknya jika bayi sudah mulai aktif bergerak orangtua tak perlu membedong seluruh tubuhnya biarkan tangan bayi keluar agar bisa bergerak-gerak. Namun jika bayi tidak merasa nyaman untuk membedong, orangtua jangan memaksanya.

"Perlu atau tidaknya bayi dibedong, tergantung dari karateristik si bayi. Jika bayi merasa lebih nyaman dan senang dengan dibedong, ya tidak apa-apa diteruskan. Tapi kalau bayi tidak merasa nyaman, orangtua tidak perlu memaksa," tambahnya.

Membedong boleh-boleh saja semasa transisi bayi agar dia tetap merasa nyaman seperti dikandungan. Bayi yang dibedong juga memudahkan ibu untuk menyusui.

Tapi membedong bukanlah untuk meluruskan kaki bayi. Jika bayi tidak kaget-kaget lagi ketika tidur itu tanda si bayi sudah mulai beradaptasi dan penggunaan bedong sebaiknya jangan terlalu sering agar otot motoriknya bisa bergerak maksimal.

http://dhita23.blogspot.com/2010/01/tradisi-bedong-bayi.html

Jumat, 08 Juli 2011

Ruam Popok

Ruam popok dapat mengenai sebagian besar bayi, tetapi biasanya tidak berat. Brosur ini menjelaskan penyebab-penyabab ruam popok, langkah-langkah pencegahan dan cara mengatasi bila hal itu terjadi.

Apakah Ruam popok itu?
Ruam popok dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area popok. Pada kasus ringan kulit menjadi merah. Pada kasus-kasus yang lebih berat mungkin terdapat rasa sakit. Biasanya ruam terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan di dalam lipatan kulit paha dan pantat. Kasus ringan menghilang dalam 3 sampai 4 hari tanpa pengobatan. Bila ruam menetap atau muncul lagi setelah pengobatan, berkonsultasilah dengan dokter.

Apakah penyebab ruam popok?
Bertahun-tahun ruam popok dihubungkan dengan berbagai kasus seperti tumbuh gigi, diet, dan ammonia dalam urine. Namun, para ahli sekarang percaya hal itu disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

* Terlalu lembab
* Luka atau gesekan
* Kulit terlalu lama terkena urine, feses, atau keduanya
* Infeksi jamur
* Infeksi bakteri
* Reaksi alergi terhadap bahan popok

Bila kulit basah terlalu lama, lapisan kulit yang melindungi kulit mulai rusak. Bila kulit basah digosok, juga lebih mudah rusak. Lembab akibat popok yang sudah penuh dapat berbahaya bagi kulit bayi dan membuat lebih mudah menjadi luka. Bila hal ini terjadi, maka dapat timbul ruam popok. Selanjutnya gesekan antara lipatan kulit yang lembab membuat ruam menjadi lebih berat. Hal inilah yang menyebabkan ruam popok sering terbentuk di lipatan kulit leher dan paha atas.

Lebih dari separoh bayi berusia antara 4 bulan sampai 15 bulan terjadi ruam popok sedikitnya satu kali dalam waktu 2 bulan. Ruam popok lebih sering terjadi pada keadaan-keadaan berikut:

* Begitu bayi bertambah usia, kebanyakan antara usia 8-10 bulan
* Bila bayi tidak terjaga kebersihannya dan kering
* Jika bayi sering buang air besar, khususnya bila tinja tetap berada dalam popok sepanjang malam.
* Bila bayi mulai makan makanan padat
* Bila bayi mengkonsumsi antibiotik atau bayi yang masih menyusui yang ibunya mendapat antibiotik.

Bayi yang mengkonsumsi antibiotik lebih mudah menderita ruam popok yang disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur menginfeksi kulit yang lemah dan menyebabkan ruam merah terang dengan bintik-bintik merah di pinggirannya. Anda dapat mengobatinya keluhan-keluhan ini, anda dapat menghubungi dokter.

Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah ruam popok?
Untuk membantu mencegah timbulnya ruam popok sebaiknya:

* Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak. Hal ini mencegah lembab pada kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.
* Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat menyebabkan masalah dengan pernapasan pada bayi anda.
* Hindari selalu membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.

Apa yang dapat dilakukan bila bayi menderita ruam popok?
Bila ruam popok muncul walaupun anda telah berusaha untuk mencegahnya, cobalah langkah-langkah sebagai berikut:

* Gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin
* Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan air mengalir sehingga anda dapat membersihkandan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
* Tepuk sehingga kering; jangan menggosok. Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar kering
* Gunakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung (seperti yang mengandung zinx ixide atau petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.
* Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam:

1. Melepuh atau terdapat nanah
2. Tidak hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam
3. Menjadi lebih berat

* Gunakan krim yang mengandung steroid hanya bila dokter anda merekomendasikan. Krim tersebut jarang diperlukan dan mungkin berbahaya

Jenis popok mana yang sebaiknya digunakan?
Terdapat banyak merek popok. Popok dibuat dari kain atau bahan disposibel. Setelah digunakan popok kain dapat dicuci dan digunakan kembali, sedangkan popok disposibel dapat dibuang setelah digunakan.

Penelitian menyarankan bahwa ruam popok lebih jarang terjadi pada penggunaan popok disposibel. Pada anak yang menggunakan popok disposibel daya serap tinggi cenderung rendah angka terjadinya ruam popok. Terlepas dari tipe popok yang anda gunakan, ruam popok jarang terjadi bersifat ringan bila anda sering mengganti popok. Bila anda menggunakan popok kain, anda dapat menggunakan lapisan pelindung (stay dry liner) di bagian dalamnya untuk menjaga bayi lebih kering.

Apakah anda menggunakan popok kain, popok disposibel atau keduanya, gantilah selalu jika diperlukan untuk menjaga bayi anda bersih, kering, dan sehat.

Ingatlah - jangan pernah meninggalkan bayi sendirian di meja penggantian popok atau pada permukaan apapun di atas lantai. Bahkan seorang bayi baru lahir dapat tiba-tiba berguling dan jatuh ke lantai.

Ruam popok biasanya tidaklah serius, tetapi hal itu dapat menyebabkan bayi menjadi tidak nyaman. Ikuti langkah-langkah yang tertera diatas untuk membantu mencegah dan mengobati ruam popok. diskusikan dengan dokter bila terdapat pertanyaan mengenai langkah-langkah tersebut.

Penulis : Rini Sekartini

http://www.idai.or.id/kesehatananak/artikel.asp?q=1963415135632

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran