Senin, 17 Oktober 2011

Ketika Si Kecil Menderita Maag

Banyak orangtua berpikir penyakit maag hanya diderita orang dewasa. Padahal, anak kecil pun bisa menderita maag. Lantas, bagaimana cara penanganan yang baik bagi si kecil? Berikut ulasan dr Helga Suling, Kepala Puskesmas Kalampangan, Palangka Raya.



Sakit maag pada anak-anak tidak terlalu berbeda dengan maag yang menimpa orang dewasa. Maag atau radang lambung (tukak lambung) adalah gejala penyakit yang menyerang lambung karena terjadinya luka pada lambung hingga menyebabkan sakit, mulas, dan perih di perut. Penyakit ini juga ditimbulkan oleh kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung yang menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung.

Kebanyakan orang berpikir bahwa penyakit maag disebabkan kebiasaan makan tidak teratur atau stres. Padahal, tidak semua faktor gejala itu penyebabnya. Di negara berkembang, sakit maag disebabkan adanya infeksi kuman (helicobacter pylori). Biasanya bakteri ini menular lewat makanan dan minuman.

Pemukiman yang padat penduduk juga dapat memengaruhi perkembangan bakteri ini. Masa terjangkit bakteri ini tergolong lama. Bukan berarti begitu terkena bakteri akan langsung timbul gejala. Bisa juga kuman sudah masuk tubuh anak, tapi tidak pernah timbul gejala sama sekali, tergantung daya tahan tubuh anak itu sendiri. Selain kuman, pada anak yang tidak suka makan sayur, membuat jonjot usus tidak bagus sehingga makanan tidak bisa dicerna dengan baik.

Timbulnya gejala maag yang dialami anak kecil umumnya hampir sama dengan kebanyakan orang dewasa. Misalnya sakit di sekitar ulu hati atau kembung. Hanya anak usia lima tahun bisa mengutarakan sakit itu. Sedangkan anak yang di bawah lima tahun, yang dirasakan atau gejalanya adalah perut kembung, BAB tidak lancar, makan kurang dan sering kentut.

Meskipun si anak menderita sakit perut, namun ketika diperiksa tidak ditemukan kelainan apa-apa. Inilah yang disebut sakit perut maag akibat problem psikis. Pada dasarnya gejala ini sering terjadi pada usia 5-15 tahun. Sedangkan untuk anak <5 tahun, biasanya dilakukan endoskopi untuk memastikan ada tidaknya bakteri tersebut.

Bila anak terjangkit bakteri, gejala klinisnya seperti sakit perut kadang disertai muntah. Sakit perut ini tidak timbul mendadak, tapi berulang-ulang. Atau, sakit perut kronik, yang berlangsung selama >3 bulan timbul gejala lain seperti demam, berat badan tidak naik (=gagal tumbuh).

Orangtua tidak perlu khawatir bila si anak terkena maag, karena kuman maag ini dapat diobati. Jika terjadi infeksi, biasanya dokter memberikan antibiotika dan obat yang minum selama 1-2 minggu, satu bulan kemudian si anak harus diperiksa ke dokter untuk kontrol ulang.

Kalau sakit maag sudah cukup parah, bahkan terjadi perdarahan hebat pada saluran cerna, biasanya di rawat di rumah sakit. Cara penanganannya pun harus dilakukan endoskopi dan diberikan obat mengurangi asam lambung.

Untuk menghentikan perdarahan yang terjadi, pasien dipuasakan sampai perdarahan berhenti selama satu atau dua hari. Sebagai asupan pengganti, anak akan diinfus. Selain itu, harus diperhatikan pola makan yang teratur, jangan lupa makan sayur, buah dan jangan minum susu terlalu banyak.



Sewaktu-waktu Bisa Kambuh

Setelah diobati, bukan berarti penyakit maag pada si kecil bisa sembuh total. Penyakit ini bisa kambuh sewaktu-waktu jika orangtua tidak memerhatikan pola makan si anak. Adapun pantangan yang harus dilakukan orangtua dalam menjaga si anak agar maag tidak kambuh, antara lain jenis makanan, orangtua harus memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi agar anak tidak mudah terserang penyakit ini, misalnya tidak boleh makan pedas, asam dan harus makan sayur-buah. Jangan mengkonsumsi mie instan, minuman bersoda, buah yang asam dan nenas.

Pemakaian obat. Saat merawat anak di rumah, cegah pemberian obat-obatan yang dapat merangsang bakteri seperti obat penahan rasa nyeri (seperti asam mefenamat). Kemudian, disiplin waktu makan. Buatlah jadwal dan tepati apa yang telah direncanakan. Pola makanan yang tidak disiplin, seperti tidak sarapan atau membiarkan lambung kosong di antara dua waktu makan dapat memicu timbulnya sakit maag

http://media.hariantabengan.com/index/detailkesehatanberitaphoto/id/14316

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran