Minggu, 20 November 2011

101 Kiat Memberi Obat Kepada Bayi

SAAT si kecil terkena demam, batuk, pilek, atau muntah, hati orang tua pasti langsung miris. Rasanya ingin cepat-cepat memberikannya obat, karena tak tega melihatnya sakit. Tapi, jangan karena ingin mengobatinya, kita langsung melirik obat-obatan yang dijual bebas atau OTC (Over The Counter). Hal ini bisa mengakibatkan bahaya jika kita tak tahu bagaimana cara menakar dosisnya. Jadi, pastikan buah hati kita mendapatkan obat yang tepat dengan dosis yang tepat pula!

Berikut ini kiat-kiat memberikan obat kepada bayi

Dilarang Coba-coba!

Pada usia 1-12 bulan, kondisi bayi masih sangat sensitif. Langkah terbaik, bila si kecil sakit, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter atau membawanya ke klinik atau rumah sakit terdekat.

Jika kita mencoba-coba berinisiatif memberikannya obat bebas tanpa berkomunikasi dengan dokter, sama saja menaruh si kecil dalam bahaya. Bisa-bisa obat yang diberikan berlebihan dan mengakibatkan over dosis, yang lebih jauh bisa menimbulkan komplikasi yang dapat merusak hati dan ginjal. Sebaliknya, jika kekurangan dosis, maka si kecil tidak akan mendapatkan efek penyembuhan (terapetik).

Dosis Tepat, Gunakan Sendok Obat!

Karena itu, jangan mengira-ngira sendiri berapa dosis obat yang akan diberikan untuk si kecil. Apalagi bila menakarnya dengan menggunakan sendok yang ada di dapur.

Jika dokter menyebut sendok, yang dimaksud adalah sendok obat -sendok takar yang memiliki ukuran. Jadi, bukan sendok makan atau sendok teh yang berukuran lebih kecil! Jika tak punya, kita bisa menemukannya dengan mudah di apotik terdekat.

Umumnya, untuk memperoleh dosis yang tepat, dokter akan menghitung kadar dosis obat sesuai dengan berat badan si kecil. Belum tentu dosis obat untuk anak Anda sama dengan anak teman Anda, walaupun usianya sama. Pasalnya, setiap bayi berat badannya berbeda-beda.

Perhitungan Obat Secara Medis

Standar perhitungan dosis obat pada medis adalah per kilogram berat badan anak. Misalnya, bayi usia 6 bulan dengan berat badan 6 kg membutuhkan parasetamol (obat penurun panas) 3 x 1 hari. Biasanya dosis parasetamol adalah 10 mg per kg berat badan. Sehingga dengan berat badan 6 kg itu, dibutuhkan parasetamol sebanyak 60 mg.

Satu sendok obat biasanya berukuran 5 cc, sama dengan 120 mg. Karena membutuhkan 60 mg, maka parasetamol yang akan diberikan sebanyak setengah sendok obat. Jadi perhitungan totalnya adalah setengah sendok obat (sendok takar) 3 kali dalam satu hari. Dengan jeda waktu 8 jam per satu kali minum obat.

Nah, yang bisa memperhitungkan dengan tepat dosis seperti itu adalah dokter. Jadi, sangat dianjurkan agar Moms tidak memberikan obat untuk si kecil dengan dosis sembarangan.

Bagaimana Bila Obat Dimuntahkan?

Karena rasa obat yang pahit, tak jarang si kecil memuntahkan kembali obat yang sedang diminum. Jika mendapatkan obat puyer yang pahit, Moms sebaiknya mendapatkan pemanis dari apotik. Sebelumnya tanyakan kepada dokter, apa saja pemanis yang boleh ditambahkan ke dalam puyernya. Biasanya berupa sirup manis. Jangan menambahkan madu, dikhawatirkan terdapat jamur dalam madu tersebut!

Bila si kecil muntah sesaat setelah diberikan obat, kita bisa memberikannya lagi dengan dosis yang sama. Kurang dari 30 menit, obat belum terserap di dalam tubuh. Namun, jangan langsung diberikan saat itu juga, tunggulah sekitar 10 menit setelah ia muntah.

Lain halnya bila ia muntah setelah 30 menit obat diberikan, tak perlu diulang pemberian obatnya. Jadi, tunggu beberapa jam hingga jadwal pemberian obat selanjutnya. Barulah ia boleh diberikan obat kembali dengan dosis yang sama.

Perhatikan Warna Obat!

Sebelum kita memberikan obat puyer untuk si kecil, perhatikan benar apakah obat itu sudah kadaluarsa atau belum, layak atau tidak.

Amati warna obat dalam kemasan kertasnya, apakah warnanya berubah. Jika iya, maka kemungkinan obat sudah terkontaminasi dengan udara. Masuknya udara pada obat bisa merubah khasiatnya. Sebaiknya Moms menggantinya dengan obat yang baru.
(Mom& Kiddie//tty)

http://farmasidinkesrl.wordpress.com/2010/10/01/101-kiat-memberi-obat-kepada-bayi/

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran