Sabtu, 30 April 2011

MENCERMATI POLA TIDUR BAYI

Ada yang tidur terus, ada juga yang mudah terjaga.

Sebenarnya untuk bayi tidak ada istilah kebanyakan tidur atau susah tidur, seperti halnya orang dewasa. Jadi bila ditanya yang mana yang normal, semua pola tidur normal selama total waktunya (minimal 12 jam sehari) terpenuhi. Ingat lo, masing-masing bayi punya sifat berbeda jadi tak perlu membandingkannya dengan bayi lain. Bila si kecil lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur sementara bayi lain sering sekali terjaga, itu karena bawaannya memang seperti itu. Yang penting, cermati perkembangannya. Selama tumbuh kembang si kecil sesuai dengan tonggak-tonggak perkembangan yang tertera dalam KMS (Kartu Menuju Sehat), berarti ia sehat.

Masih gundah? Simak penjelasan dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A., dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, mengenai pola tidur bayi normal dan kapan perlu mewaspadainya.

SI TUKANG TIDUR

Bayi terlelap hampir sepanjang hari dikarenakan ia sedang dalam proses adaptasi (dari dalam kandungan dan sekarang di luar rahim).

Meski banyak tidur pada bayi wajar, namun orangtua perlu waspada bila ada tanda-tanda di bawah ini:

* Refleks isapnya lemah atau bayi tak mau menyusui

* Muntah sehabis menyusui

* Amat rewel saat terjaga dengan tangisan seperti merintih. Atau sebaliknya, waspadai juga jika ia jarang menangis, tak kunjung bersuara, kurang menggerakkan anggota badan apalagi bila usianya di atas 3 bulan, maka orangtua harus berkonsultasi pada dokter.

* Kondisi tubuh demam, tampak gelisah atau detak nadi cepat yang bisa membuatnya sesak napas.

* Tidak banyak merespons saat diberi rangsang. Contoh, jika ditidurkan tengkurap, kepalanya terkulai lemah tanpa usaha mengangkat atau menolehkan kepalanya ke sisi kanan-kiri. Kondisi ini jelas harus diperiksakan ke dokter.

Si SUSAH TIDUR

Seperti yang telah diutarakan tadi, bayi yang sering terjaga sebetulnya tak masalah. Kepekaannya ini justru akan membuat ia lebih sering mengekspresikan perasaannya sehingga orangtua akan lebih mudah mengetahui keinginannya.

Perlu diketahui, bayi yang berusia satu bulan (neonatus), akan sering terbangun pada malam hari, yang merupakan siklus diurnalnya (kebiasaan waktu bangun tidur). Hal paling penting adalah jumlah jam tidur/hari. Bayi akan tidur kira-kira 16-20 jam per hari dengan periode tidur 1-4 jam, dikuti periode bangun 1-2 jam.

Bayi (usia di bawah 1 bulan) yang sering terbangun khususnya di malam hari berarti berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tubuhnya.Jadi siklus tidur/bangunsangat tergantung dari rasa lapar dan rasa puasnya. Jumlah waktu tidur pada pagi hari kira-kira sama dengan jumlah waktu tidur pada malam hari.

Bayi (1-12 bulan) biasanya tidur dalam waktu 14-15 jam pada usia 4 bulan dan13-14 jam pada usia 6 bulan. Periode tidur berakhir 3-4 jam selama 3 bulan pertama dan memanjang menjadi 6-8 jam pada usia 4-6 bulan. Setelah 9 bulan, 70%-80% bayi akan tidur sepanjang malam.

Setiap bayi mengalami growth spurt (percepatan pertumbuhan) pada usia 2 minggu, 4 minggu, 3 bulan dan 6 bulan, sehingga kebutuhan nutrisi meningkat. Ia akan merasa lapar dan haus sehingga bayi lebih sering meminta ASI. Kebiasaan bayi sering bangun malam ini akan berkurang sesuai dengan bertam-bahnya umur. Penyesuaian diurnal setiap anak berbeda, ada yang cepat, ada pula yang lambat. Tidak ada batas waktu tertentu, biasanya jika si kecil sudah berusia tiga bulan, ia mulai bisa mengikuti ritme diurnal tidur orang dewasa.

Kebiasaan bayi sering bangun justru akan membantu ibu dalam menyukseskan program ASI eksklusif. Karena pada saat malam hari hormon prolaktin lebih banyak diproduksi, yang berfungsi untuk pembentukan ASI.

Namun selain faktor alamiah, beberapa kebiasaan orangtua juga kerap menjadi biang keladi susah tidur pada bayi. Contoh, bayi yang terbiasa digendong saat tidur, akan merasa lebih nyaman tidur dalam gendongan. Tak heran biladitaruh, ia akan terjaga.

Sikap orangtua yang ingin mendisiplinkan bayi juga kerap membuat pola tidurnya bermasalah. Umpamanya, menetapkan jadwal minum susu setiap 2 jam. Meski bayi sedang tidur nyenyak, tetap akan dibangunkan untuk mengikuti jadwal itu. Lantaran itu bayi jadi sering terjaga. Sebenarnya tidak perlu seperti itu, karena toh bila bayilapar dan haus, ia akan terbangun dengan sendirinya.

Yang perlu orangtua lakukan:

*Â Cari tahu penyebab lain. Bayi yang sering terjaga bukan karena popok basah, lapar ataupun haus, harus dicari penyebab lainnya, seperti sakit, kolik dan lainnya.

*Â Perhatikan tangisan. Bila ada sesuatu yang dirasakan, biasanya bayi-bayi yang sensitif akan lebih tampak gelisah, suara tangisannya lebih lantang, dan lainnya. Jika Anda merasa kewalahan dengan perilaku bayi yang sering terjaga dan rewel, tak ada salahnya mengonsultasikan masalah ini pada dokter.

*Â Usahakan untuk memenuhi waktu dan kualitas tidur bayi. Caranya dengan memerhatikan kenyamanan ruang tidurnya. Pastikan ventilasinya baik, pencahayaannya pas (tidak kelewat terang atau gelap), suasana tidak berisik, dan suhu ruang tidak terlalu dingin atau panas. Boleh juga dengan melakukan pijat bayi sebelum tidur agar membuatnya merasa nyaman.

*Â Perhatikan pula refleks mengisapnya. Bila terlihat malas atau lemah berarti ada hal yang patut dicurigai.

*Â Ikuti saja kemauan bayi, apakah ia haus/lapar atau minta digantikan popoknya. Tak ada patokan waktu kapan ia harus ditidurkan atau dibangunkan. Kalau mengantuk ia akan tidur dengan sendirinya, meski ada masa transisi menjelang tidur yang membuatnya rewel.

*Â Umumnya setelah usia 3 bulan waktu tidurnya lebih teratur. Atau setidaknya orangtua dapat membiasakan waktu tidur bayi secara teratur. Misal, dengan mengajaknya bermain di pagi hari dan “mengajarinya” bahwa malam hari adalah waktu tidur. Untuk itu, biasakan menyusui atau mengganti popok dengan penerangan redup di malam hari. Jangan mengajaknya bermain usai mengganti popoknya yang basah namun baringkan saja dan ajak ia kembali tidur.

TOTAL WAKTU TIDUR BAYI

Perlu diketahui, di awal-awal kelahirannya wajar jika bayi banyak tidur. Dalam sehari paling tidak total waktu tidurnya 12 16 jam. Jumlah ini berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Usia Tidur Siang (jam) Tidur Malam (jam) Total waktu (jam)
0-1 bulan ± 7,5 ± 8,5 16
3 bulan ± 5 ± 10 15
6 bulan ± 4,5 ± 10 14,5
9 bulan ± 3 ± 11 14
12 bulan ± 2,5 ± 11 13,5

Dedeh Kurniasih. Foto: Iman/NAKITA

http://www.hypno-birthing.web.id/?p=638

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran