Senin, 05 September 2011

Prinsip pemeriksaan harian pada bayi

Artikel obstetri ini membahas tentang pemeriksaan harian terhadap bayi serta peran dan tanggung jawab bidan berkaitan dengan hal tersebut. Bidan bertanggung jawab untuk memastikan perkembangan optimal bayi selama periode pascanatal. Pemberian saran tentang cara perawatan bayi pada ibu merupakan hal yang sangat penting (UKCC, 1998) untuk memfasilitasi hal tersebut. Untuk membantu bidan dalam memberikan saran yang terbaik, perkembangan bayi dari hari ke hari perlu diperhatikan, dengan cara bertanya pada ibu tentang perkembangan bayinya dan dengan memeriksa bayi sesuai kebutuhan. Pemeriksaan harian bukan pemeriksaan fisik seperti pada saat lahir; karena abnormalitas fisik yang nyata sudah dikenali sebelumnya. Pemeriksaan harian berguna untuk mengkonfirmasi bahwa perkembangan normal telah terjadi dan bahwa penyimpangan dari normal yang terjadi sejak lahir dapat dideteksi dan diobati secara dini.

Prinsip pemeriksaan harian
Pemeriksaan harus dilakukan secara berurutan, pastikan bahwa bayi tidak kedinginan, pajankan hanya bagian tubuh yang akan diperiksa. Akses dan pencahayaan yang cukup merupakan hal yang penting.

Persetujuan tindakan
Bayi tidak dapat memberikan persetujuan tindakan sehingga bidan harus menjelaskan prosedur tersebut kepada orang tua dan meminta persetujuan tindakan dari mereka. Idealnya, pemeriksaan ini dilakukan dengan dihadiri salah satu atau kedua orang tua sehingga diskusi dapat dilakukan sejalan dengan berlangsung pemeriksaan dan orang tua dapat ditanyakan pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat memengaruhi saran yang akan diberikan kepada mereka berkaitan dengan perawatan bayi mereka.

Menurunkan risiko infeksi
Bayi yang baru lahir merupakan “pejamu yang baik” pada saat lahir, berisiko mengalami infeksi yang dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas. Oleh karena itu, mencuci tangan sebelum memeriksa bayi merupakan hal yang sangat penting, untuk mengurangi risiko infeksi pada bayi. Bila diperkirakan akan terjadi kontak dengan cairan tubuh bayi, bidan harus memakai sarung tangan untuk melindungi diri.

Perilaku
Diskusikan aktivitas bayi dengan orang tuanya, misalnya, apakah bayi aktif, mengantuk, tidak tenang, apakah banyak menangis, bagaimana tangisannya, apakah bayi mudah ditenangkan? Pola minum bayi dan jumlah dan jenis eliminasi yang dihitung dari jumlah popok yang basah dan kotor juga dapat didiskusikan.

Observasi bayi
Observasi bayi, perhatikan warna kulit, pola napas dan gerakan ekstremitas. Seluruh tubuh bayi harus tampak merah muda, mengindikasikan perfusi perifer yang baik. Bila bayi berpigmen gelap, tanda-tanda perfusi perifer dapat dikaji dengan mengobservasi membran mukosa, telapak tangan dan kaki. Sianosis dengan atau tanpa tanda-tanda distres pernapasan harus segera dilaporkan pada dokter anak. Bila bayi tampak pucat, laporkan segera kepada dokter karena dapat mengindikasikan adanya penyakit. Normal bagi bayi untuk mengalami ikterik fisiologis, yaitu warna kuning pada kulit (dan terkadang juga pada sklera dan lapisan mukosa). Ikterik fisiologis biasanya mulai muncul pada hari ketiga dan lebih jelas lagi pada dua hari berikutnya sebelum mulai menghilang pada hari ketujuh. Bila ikterik memberat dan meluas, terutama bila bayi tampak sangat mengantuk atau tidak mau minum, kadar bilirubin serum harus diukur.

Perkiraan klinis tingkat ikterik dapat bersifat tidak akurat dan dipengaruhi oleh pencahayaan, kemampuan reflektif dari benda-benda di sekitar bayi dan aliran darah perifer (Johnston, 1998). Pola napas juga harus diperiksa, pernapasan normal adalah antara 30-50 kali per menit yang dihitung pada saat bayi tenang dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan. Bila bayi aktif, keempat ekstremitas harus dapat bergerak bebas.

Kepala
Dengan menggunakan ujung jari, raba seluruh garis sutura dan fontanel. Moulding harus sudah menghilang dalam 24 jam kelahiran. Fontanel anterior harus teraba datar. Bila cembung, dapat terjadi akibat peningkatan tekanan intrakranial; sedangkan fontanel yang cekung dapat mengindikasikan adanya dehidrasi. Sambil meraba sekeliling kepala, perhatikan adanya pembengkakan. Sefalhematoma pertama kali muncul pada 12 sampai 36 jam setelah lahir dan cenderung semakin besar ukurannya, diperlukan waktu sampai 6 minggu untuk dapat hilang. Adanya memar atau trauma sejak lahir juga harus diperiksa untuk memastikan bahwa proses penyembuhan sedang terjadi dan tidak ada tanda-tanda infeksi.

Mata
Inspeksi mata untuk memastikan bahwa keduanya bersih, tanpa tanda-tanda rabas. Jika terdapat rabas, mata harus dibersihkan, dan usapannya dapat diambil jika diindikasikan dan pada orang tua harus diperlihatkan bagaimana cara membersihkan mata, lakukan rujukan bila perlu.

Mulut
Pemeriksaan mulut memerlukan pencahayaan yang baik, dan harus terlihat bersih dan lembap; adanya bercak putih harus diperiksa lebih jauh, karena hal ini dapat, mengindikasikan terjadinya infeksi jamur. Bila bayi baru diberi minum, lepuh karena isapan dapat terlihat pada bibir. Hal ini dapat terlihat seperti pengelupasan kulit pada bibir, tetapi dalam hal ini tidak diperlukan pengobatan.

Kulit
Warna kulit harus dikaji seperti telah dijelaskan di atas. Kulit harus diperiksa untuk adanya ruam, bercak, memar atau tanda-tanda infeksi atau trauma.

Toksikum eritema tampak seperti bintil-hintil merah yang tidak berbahaya seperti milia. Namun, bercak septik harus dideteksi secara dini dan dilakukan pengobatan bila perlu. Periksa juga adanya ekskoriasi yang dapat terjadi akibat gesekan dengan seprai atau pakaian, atau ekskoriasi pada bokong terjadi akibat luka bakar amoniak. Kuku diperiksa untuk adanya paronisia.

Umbilikus
Tali pusat dan umbilikus harus diperiksa setiap hari untuk adanya tanda-tanda pelepasan dan infeksi. Tali pusat biasanya lepas dalam 5-16 hari; potongan kecil tali pusat dapat tertinggal di umbilikus, yang harus diperiksa setiap hari. Tanda awal infeksi di sekitar umbilikus dapat dideteksi dengan adanya kemerahan di sekitar umbilikus; tali pusat dapat berbau busuk dan menjadi lengket.

Berat badan
Bayi biasanya mengalami penurunan berat badan dalam beberapa hari pertama yang harus kembali normal pada hari ke-10. Bayi dapat ditimbang pada hari ke-3 atau ke-4 untuk mengkaji jumlah penurunan berat badan, tetapi bila bayi tumbuh dan minum dengan baik, hal ini tidak diperlukan. Sebaiknya dilakukan penimbangan pada hari ke-10 untuk memastikan bahwa berat badan lahir telah kembali. Sambil menimbang bayi, yakinkan orang tua bahwa bayinya tumbuh, penurunan berat badan bayi atau berat badan yang naik dengan lambat dapat menjadi sumber ansietas bagi orang tua.

Setelah pemeriksaan
Setelah pemeriksaan selesai, pakaikan kembali pakaian bayi dan catat hasilnya. Hasil pemeriksaan digunakan sebagai dasar pemberian saran untuk orang tua berkaitan dengan perkembangan dan pemberian asuhan pada bayi. Semua penyimpangan dari normal harus ditindaklanjuti secara tepat.

Prosedur pemeriksaan harian terhadap bayi
- Awali dengan mendiskusikan perkembangan bayi dengan orang tua
- Jelaskan prosedur; minta persetujuan tindakan dari orang tua
- Diskusikan perilaku dan aktivitas bayi dengan orang tua
- Cuci tangan dan bila perlu pakai sarung tangan
- Pencahayaan harus baik dan bayi harus selalu dalam keadaan hangat
- Observasi warna dan tampilan umum bayi
- Periksa kepala, mata, mulut, dan umbilikus bayi
- Bila perlu timbang berat badan bayi
- Pakaikan kembali pakalan bayi
- Diskusikan hasil pemeriksaan dengan orang tua
- Dokumentasikan basil pemeriksaan dan lakukan tindakan yang sesuai

Peran dan tanggung jawab bidan
Secara ringkas peran dan tanggung jawab bidan adalah sebagai berikut:
- Melakukan pemeriksaan harian, secara benar dan menyeluruh, lakukan rujukan bila perlu
- Memberi penyuluhan dan dukungan pada orang
- Melakukan pencatatan dengan baik.

Sumber Pustaka
Buku Ajar: Praktik Kebidanan; (Skills for Midwifery Practice) Oleh Ruth Johnson, Wendy Taylor

http://obstetriginekologi.com/prinsip-pemeriksaan-harian-pada-bayi

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran