Sabtu, 08 Mei 2010

Karakteristik Isteri Aktivis Dakwah

Seorang aktivis dakwah memerlukan isteri yang ‘tidak biasa’. rinduKenapa? Karena mereka tidak hanya memerlukan istri yang pandai merawat, pandai memasak, pandai mengurus rumah, pandai mengelola keuangan, cekap dalam hal-hal berkenaan urusan rumahtangga. Maaf, bukan bermaksud mengecilkan, berbagai kepandaian dan kecekapan itu adalah bekalan ‘standard’ yang memang harus dimiliki oleh seorang isteri, tanpa memandang adakah suaminya seorang aktivis atau bukansengihnampakgigi. Atau dengan kata lain, seorang perempuan dikatakan siap untuk menikah dan menjadi seorang isteri jika dia memiliki berbagai-bagai bekalan yang standard itu. Namun bagaimana jika sudah jadi isteri, tapi tidak punya bekalan itu? Ya, jangan hanya diam, belajarlah. Istilah popularnya ‘learning by doing’.:woooh:

Kembali kepada pokok perbahasan kita. Menjadi isteri aktivis bererti bersedia untuk mempelajari dan memiliki bekalan ‘di atas standard’. Berikut ini adalah bekalan yang diperlukan oleh isteri aktivis atau yang ingin menikah dengan aktivis dakwah:

1. Bekalan Yang Bersifat Pemahaman (fikrah)

Hal paling penting yang harus difahami oleh isteri seorang aktivis dakwah, bahawa suaminya pastinya tidak sama dengan suami pada umumnya. Seorang aktivis dakwah adalah orang yang mempersembahkan waktunya, gerak amalnya, getar hatinya, dan seluruh hidupnya demi tegaknya dakwah Islam dalam rangka meraih ridha Allah. Mendampingi seorang aktivis adalah mendampingi seorang prajurit Allah. Tak ada yang dicintai seorang aktivis dakwah melebihi cintanya kepada Allah, Rasul, dan berjihad di jalan-Nya. Jadi, siapkan dan ikhlaskan diri kita untuk menjadi cinta ‘kedua’ bagi suami kita, karena cinta pertamanya adalah untuk dakwah dan jihad! Ayuh bangun dari lena kalian…


2. Bekalan Yang Bersifat Ruhiyah

Berusahalah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Jadikan hanya Dia tempat bergantung semua harapan. Yakinlah bahwa ada Kehendak, Qadha, dan Qadar Allah yang berlaku dan pasti terjadi, sehingga tak perlu takut atau khuwatir melepaskan suami pergi berdakwah ke manapun. Yakinlah bahwa Dialah Sang Pemilik dan Pemberi Rezeki, yang berkuasa melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi sesiapa yang Dia kehendaki. Bekalan ini akan sangat membantu kita untuk bersikap ikhlas dan qana’ah ketika harus menjalani hidup bersahaja tanpa limpahan harta. Dan tetap berwaspada dalam setiap perkara agar tak menjadi takabur dan lalai ketika Dia melapangkan rezeki-Nya untuk kita.

3. Bekalan Yang bersifat Ma’nawiyah (mentaliti)
garupale

Inilah di antara bekalan berupa sikap mental yang diperlukan untuk menjadi istri seorang aktivis: kuat, tegar, gigih, kukuh, sabar, tidak manja (kecuali dalam batasan tertentu) dan mandiri. Tidak mengharapkan semuanya diselesaikan oleh suami. Namun ada upaya dari diri sendiri untuk terus mencuba dengan pe;bagai alternative.

4. Bekalan Yang bersifat Aqliyah (intelektualiti)


Ternyata, seorang aktivis tidak hanya memerlukan pendengar setia. Ia perlukan isteri yang boleh untuk diajak bersembang, tukar pikiran, musyawarah, atau perbincangan tentang kesibukan dan minatnya. Karena itu, banyaklah membaca, rajin mendatangi majlis-majlis ilmu supaya luas tsaqafah.

5. Bekalan Yang Bersifat Jasadiyah (fizikal)
:inlove:

Minimal sihat, menjaga kebersihan, dan tidak selalu sakit saja. Jika fizikal kita sihat, kita dapat melakukan banyak hal, termasuk mengurus suami yang sibuk berdakwah. Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesihatan, membiasakan pola hidup sihat, rajin beriadhah dan lain-lain. Selain itu, jangan lupakan masalah merawat wajah dan tubuh badan. Ingatlah, salah satu ciri isteri solehah adalah ‘menyenangkan ketika dipandang’.

:sigh:Akhirnya, ada bekalan yang lain yang tak kalah penting. Itulah sikap mudah memaafkan. Bagaimanapun soleh dan taqwanya seorang aktivis, tak akan mengubah dia menjadi malaikat yang tak punya kesalahan. Seorang aktivis dakwah tetaplah manusia biasa yang pastinya dan mungkin untuk melakukan kesalahan. Bukankah tak ada yang ma’shum di dunia ini selain Baginda Rasulullah?

:tsk:p/s: para Ikhwannya juga sama dalam persediaan ini. :okay:

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran