Sabtu, 30 Oktober 2010

Faktor Risiko Kanker Leher Rahim

Beberapa hal yang menurut penelitian bisa meningkatkan risiko seorang perempuan mengidap penyakit kanker leher rahim adalah:

a. Menikah atau memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dart 18 tahun)

Perkembangan modern saat ini memang bisa menunda usia pernikahan, tetapi penundaan usia pernikahan ini tidak selalu berarti menunda usia permulaan beraktivitas seksual. Apalagi dengan era keterbukaan sekarang ini. Diketahui bahwa sperma yang pertama kali mengenai leher rahim mempunyai pengaruh yang besar untuk terjadinya keganasan di daerah tersebut. Namun untunglah ada kabar gembira dart RS Kanker Dharmais. Sekarang-berkat pelbagai informasi yang luas- para remaja putri sudah mulai menyadari hal ini. Mereka sudah tidak segan-segan melakukan pemeriksaan (pap’s smear) di Polildirtik RS Kanker Dharmais, meskipun belum menikah. Ini adalah hal yang baik. Tidak malu memeriksakan diri begitu merasa memiliki faktor risiko ini, meskipun belum menikah.

b. Hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.

Banyak yang meyakini beberapa virus seperti Herpes virus tipe 2 atau Human Papillomavirus (HPV) merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya kanker leher rahim. Risiko memperoleh virus ini (yang ditularkan via hubungan kelamin) tentu akan makin meningkat seiring dengan ‘rajin’nya seseorang berganti-ganti pasangan. Jadi yang perlu diperhatikan, jangan menganggap remeh penyakit hubungan kelamin. Memang dengan perkembangan antibiotika yang canggih saat ini, beberapa penyakit hubungan kelamin bisa segera diobati dengan tuntas, tapi tidak dengan penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain efeknya jangka panjang, penyakit akibat virus sangat sukar disembuhkan bahkan potensial menimbulkan kanker.

Apakah ada yang bisa menjamirt pasangan Anda yang begitu macho dan simpatik, tidak memiliki atau menjadi pembawa virus ini? Apalagi, jika pasangan Anda tersebut dikenal sebagai orang yang setiap saat ini bisa berganti-ganti pasangan.

Pendapat ‘pasrah’ dan kaum perempuan seperti: “Biarlah is (suami) melakukan hubungan diluar, asalkan tidak menikah”, sebaiknya perlu juga dipikirkan kembali. Masalahnya tidak sesederhana dan sesingkat yang dikira. Suatu survai yang pernah dilakukan, memperoleh hasil bahwa jika seorang perempuan mempunyai pasangan atau mitra seksual sebanyak 6 orang atau lebih, risiko is menderita kanker leher rahim meningkat menjadi hingga lebih dari 10 kali lipat.

c. Kegiatan seksual yang cukup banyak

Rangsangan terus menerus pada leher rahim, misalnya karena frekuensi ‘hubungan yang cukup tinggi, bisa juga merupakan hal yang membahayakan. Bisa terjadi radang atau luka, termasuk yang disebabkan oleh trikomonas vaginalis dan adanya benda-benda yang merangsang leher rahim. Ini potensial menyebabkan kanker di kemudian hari.

d. Banyak anak
Pada mereka yang melahirkan lebih dari 3 kali, temyata menurut hasil riset, angka kejadian kanker leher rahimnya meningkat sebanyak 3 kali pula. Selain hubungan langsung di atas, “banyak anak” mempunyai hubungan yang tidak langsung. Saat ini bisa dikatakan bahwa banyak anak mempunyai hubungan yang positif dengan kalangan yang sosial ekonominya kurang memadai. Jadi jangankan dana untuk selalu memeriksakan kesehatan sendiri, untuk kehidupan sehari-hari (bertahan hidup) pun rasanya serba minim. Akibatnya, banyak mereka yang menderita kanker leher rahim dari kalangan ini datang dalam stadium yang sudah lanjut dan tidak bisa disembuhkan lagi.

e. Merokok

Menurut penelitian, perempuan yang merokok (termasuk passive smoker) mempunyai risiko dua kali lebih besar daripada perempuan tidak merokok. Apa sebabnya, masih dalam penelitian, namun ada anggapan yang menyebutkan bahwa zat-zat yang terkandung dalam asap rokok, seperti nikotin dan tar bisa mempengaruhi sel-sel selaput lendir (mukosa) saluran pernapasan dan jugs saluran-saluran organ lain dalam tubuh manusia termasuk mukosa leher rahim wanita. Jika sel-sel mukosa sudah terpengaruh, akan mempermudah (meningkatkan risiko) mukosa leher rahim mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol jika terkena rangsangan-rangsangan lainnya.

f. Lain-lain yang masih dalam penelitian
Selain kebiasaan merokok, hal-hal lain yang masih dalam penelitian adalah kebiasaan melakukan “douching” atau cuci vagina. Berha ti-hatilah terhad ap tawaran “cuci mencuci” seperti ird, jika tidak didukung dengan penelitian ilmiah. Secara evolusi, bagian sensitif dan perempuan sebenamya sudah dipersiapkan secara alamiah untuk tetap sehat. Jika ditemui permasalahan, lebih baik segera mengobati dan kemudian menjaga kesehatan/ kebersihan alat kelamin tersebut secara natural / alamiah.

Daftar Pustaka
Kanker, Antioksidan, Terapi Oleh Dr. ERIK TAPAN MHA

http://fkunhas.com/faktor-risiko-kanker-leher-rahim-20100727449.html

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran