Jumat, 06 Mei 2011

Stimulasi pada anak umur 48-60 bulan

Stimulasi yang perlu dilanjutkan:

Dorong anak main bola, lari, lompat dengan 1 kaki, lompat jauh, jalan di alas papan sempit/permainan keseimbangan tubuh, berayunayun dan memanjat.
Lomba karung.

Ambit karung/train sarung yang cukup lebar untuk menutup bagian bawah tubuh dan kedua kaki anak. Tunjukkan pada anak dan temantemannya cars memakai karung dan melompat-loin Pat, siapa yang paling cepat/dulu sampai garis tujuan.
Main engklek.

Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-temannya cara bermain engklek.
Melompati tali.

Pada waktu anak bermain dengan teman sebayanya, tunjuk 2 anak untuk memegang tali raffia (panjang 1 meter), atur jarak dari tanah, jangan terlalu tinggi. Tunjukkan kepada anak cara melompati tali dan bermain “katak melompat”.

Stimulasi yang pertu dilanjutkan:

Ajak anak bermain puzzle, menggambar, menghitung, memilih dan mengelompokkan, memotong dan menempel gambar.
Konsep tentang “separuh atau satu”

Bila anak sudah bisa menyusun puzzle, ajak anak membuat lingkaran dan segi empat dari kertas/karton, gunting menjadi dua bagian. Tunjukkan pada anak bagaimana menyatukan dua bagian tersebut menjadi satu bagian.
Menggambar

Ketika anak sedang menggambar, mints anak melengkapi gambar tersebut, misal: menggambar baju pada gambar orang, menggambar pohon, bunga, matahari, pagar pada gambar rumah, dan sebagainya.
Mencocokkan dan menghitung

Bila anak sudah bisa berhitung dan kenal angka, buat 1 set kartu yang ditulisi angka 1-10. Letakkan kartu itu berurutan di alas meja. Minta anak menghitung benda-benda kecil yang ada di. rumah seperti: kacang, batu kerikil, biji sawn dan fain-fain, sejumlah angka yang tertera pada kartu. Kemudian letakkan benda-benda tersebut di dekat kartu angka yang cocok.
Menggunting

Bila anak sudah bisa memakai gunting tumpul, ajari cara menggunting kedas yang sudah dilipat-lipat, membuat suatu bentuk seperti rumbai-rumbai, orang, binatang, mobil dari sebagainya.
Membandingkan besar/kecil, banyak/sedikit, berat/ringan.

Ajak anak bermain menyusun 3 buah piring berbeda ukuran atau 3 gelas diisi air dengan isi tidak sama. Minta anak menyusun piring/gelas tersebut dari yang ukuran kecil/jumlah sedikit ke besar/banyak atau dari ringan ke berat. Bila anak dapat menyusun ketiga benda itu, tambah jumlahnya menjadi 4 atau lebih.
Percobaan ilmiah

Sediakan 3 gelas isi air. Pada gelas pertama tambahkan 1 sendok teh gula pasir dan bantu anak ketika mengaduk gula tersebut. Pada gelas kedua masukkan gabus dan pada gelas ketiga masukkan kelereng. Bicarakan mengenai hasilnya ketika anak melakukan “percobaan” ini.
Berkebun.

Ajak anak menanam biji kacang tanah/kacang hijau di kaleng /gelas aqua bekas yang telah diisi tanah. Bantu anak menyirami tanaman tersebut setiap hari. Ajak anak memperhatikan pertumbuhannya dari hari ke hari. Bicarakan mengenai bagaimana tanaman, binatang dan anak-anak tumbuh/bertambah besar.

Stimulasi yang perlu dilanjutkan:

* Buat anak mau bertanya dan berceritera tentang apa yang dilihat & didengarnya.
* Dorong anak sering melihat buku. Buat agar ia melihat anda membaca buku.
* Bantu anak dalam memilih acara TV, batasi waktu menonton TV maksimal 2 jam sehari. Dampingi anak menonton TV dan jelaskan kejadian yang baik dan buruk. Ingat bahwa acara dan berita di TV dapat berpengaruh buruk pada anak.

Belajar mengingat-ingat.

Masukkan sejumlah benda/mainan anak ke sebuah kantung. Minta anak memperhatikan anda ketika anda mengambil 3-4 macam benda kecil/dari kantung tersebut. Letakkan di atas meja dan minta anak menyebut nama benda/mainan satu persatu.

Kemudian, minta anak menutup matanya, dan ambil salah satu benda tadi. Tanyakan kepada anak benda apa yang hilang. Bila ia sudah menguasai permainan ini, tambahkan jumlah benda yang diletakkan di meja.
Mengenal huruf dan simbol.

Tulis nama benda-benda yang ada di ruangan pada sepotong kertas kecil. Kemudian tempel kertas tersebut pada setiap benda, misainya: tulisan meja ditempel di meja, tulisan buku, bungs, bantal dan sebagainya. Minta anak menyebutkan tulisan di kertas tersebut. Ajari anak mengenali tanda-tanda di sepanjang jalan.
Mengenal angka.

Bantu anak mengenali angka dan berhitung. Ajak anak bermain kartu, gunakan kartu angka 2-10.
Membaca majalah.

Kumpulkan majalah anak (bekas) atau bila mungkin berlangganan majalah anak. Bacakan dan ajak anak melihat majalah tersebut. Bila berlanggganan lakukan secara teratur setiap penerbitan majalah itu.
Mengenal musim.

Bantu anak mengenal musim hujan dan kemarau. Bicarakan apa yang terjadi pada kedua musim itu, pengaruhnya terhadap tanaman, binatang dan alam sekitarnya.
Buku kegiatan keluarga.

Ajak anak membuat buku kegiatan keluarga dengan mengumpulkan foto/gambar anggota keluarga, benda-benda dari berbagai tempat yang pernah dikunjungi anak, dan sebagainya.
Mengunjungi perpustakaan.

Sesering mungkin bawa anak mengunjungi taman bacaan/perpustakaan anak-anak. Pinjam buku yang menarik perhatian anak dan bacakan untuk anak.
Melengkapi kalimat.

Buat kalimat pemyataan ‘mengenai apa yang anda dan anak lakukan bersarna dan minta anak menyelesaikannya. Misalnya sehabis mengajak anak ke kebun binatang; “Kemarin kami pergi ke” atau sehabis mengajak anak makan mie bakso; “Makanan kesukaan adik adalah”
Bercerita “ketika saya masih kecil”.

Anak senang mendengar cerita tentang masa kecil orangtuanya dan senang bercerita tentang “masa kecil anak”. Ceritakan kepada anak masa kecil anda dan selanjutnya minta anak menceritakan masa keciinya.
Membantu pekerjaan di dapur.

Katakan pada anak bahwa anda mengangkatnya sebagai “asisten” anda. Minta anak membantu memotong sayuran. menyiapkan dan mernbersihkan meja makan, dan lain-lain. Buat agar anak mau menjelask

an apa yang sedang dilakukannya. Katakan betapa menyenangkan dapat membantu sesama dan mengerjakan sesuatu dengan baik.

Stimulasi yang perlu dilanjutkan:

* Berikan tugas rutin pada anak dalam kegiatan di rumah, ajak anak membantu anda di dapur dan makan bersama keluarga
* Buat agar anak bermain dengan teman sebayanya.
* Ajak anak berbicara tentang spa yang dirasakan anak.
* Bersama-sama anak buatlah rencana jalan-jalan sesering mungkin.

Membentuk kemandirian

Bed kesempatan pada anak untuk mengunjungi tetangga dekat, teman atau saudara tanpa ditemani anda. Selanjutnya minta anak bercerita tentang kunjungannya itu.
Membuat “album” keluarga

Bantu anak membuat album keluarga yang ditempeli dengan foto-foto anggota keluarga. Tulis nama setiap orang di bawah fotonya.
Membuat “boneka”.

Tunjukkan cara membuat “boneka” dari kertas. Gambar bagian muka dengan spidol. Agar dapat berdiri tegak, pasang lidi sebagai “rangka/badan” boneka. Atau buat “boneka” dari kaos kaki bekas. Gambar-mata, hidung dan mulut. Gerakkan jari-jari tangan anda seolah-olah boneka, itu dapat berbicara. Buat agar anak mau bermain dengan temannya selain bermain sendiri.
Menggambar orang.

Tunjukkan pada anak cara menggambar orang pada selembar kertas. Jelaskan ketika anda menggambar mata, hidung, bibir dan baju.
Mengikuti aturan permainan/petunjuk.

Ajak anak bermain sekaligus belajar mengikuti aturan/petunjuk permainan. Pada awal permainan, beri perintah kepada anak, misalnya “berjalan 3 langkah besar ke depan atau berjalan mundur 5 langkah jinjit”. Setiap kali akan menjalankan perintah itu, minta anak mengatakan: “Bolehkah saya memulainya?”

Setelah anak bisa memainkan permainan ini, bergantian anak yang memberikan perintah dan anda yang mengatakan: “Bolehkah saya memulainya?”
Bermain kreatif dengan teman-temannya.

Undang ke rumah 2-3 anak yang sebaya. Ajari anak-anak permainan dengan bernyanyi, membuat boneka dari kertas/kaos kaki bekas dan kemudian memainkannya. Minta anak mau menirukan tingkah laku binatang seperti yang dilihatnya di kebun binatang.
Bermain “berjualan dan berbelanja di toko”.

Kumpulkan benda-benda yang ada di rumah seperti sepatu, sendal, buku, mainan, majalah, dan sebagainya untuk bermain “belanja di toko”. Tulis harga setiap benda pada secarik kertas kecil. Buat “uang kertas” dari potongan kertas dan “uang logam” dari kancing/tutup botol. Kemudian minta anak berperan sebagai pemilik toko, anda dan anak yang lain pura-pura membeli benda-benda itu dengan “uang kertas” dan “uang logam”. Selanjutnya secara bergantian anak-anak menjadi pembeli dan pemilik toko.

http://balitakami.wordpress.com/2008/09/15/stimulasi-pada-anak-umur-48-60-bulan/

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran