Sabtu, 14 Mei 2011

Tips Bayi: Sterilisasi Peralatan Makan dan Minum

Proses sterilisasi dan menyimpan pompa ASI, wadah penyimpan ASI, peralatan makan dan minum penting Anda kuasai. Anda harus hati-hati dalam melakukan sterilisasi. Anda tak hanya harus memperhatikan kebersihan peralatan bayi, tetapi juga mencermati, bahan pembuat peralatan. Anda harus yakin material tidak rusak saat disterilisasi menggunakan panas. Ini membuat semua peralatan bayi jadi lebih awet!

Proses sterilisasi. Ada tiga cara mensteril peralatan makan dan minum bayi. Semua bisa Anda pilih sesuai kepraktisan dan kemudahan Anda menjangkau bahan-bahan untuk mendukung proses sterilisasi. Jenis cara mensteril: sterilisasi dingin (cold water), pemanasan menggunakan alat (steam) dan microwave.

Sterilisasi dingin. Yang dibutuhkan selain alat steril berupa container untuk merendam dengan tutup yang tembus pandang, tablet pembersih anti bakteri dan kuman yang aman untuk alat makan dan minum (tersedia di pasaran dalam berbagai merek), dan tentu saja air. Anda harus mencuci semua peralatan yang akan disteril sesuai langkah-langkah mencuci (simak artikel: Tips Bayi: Membersihkan Peralatan Makan dan Minum).

Apa saja yang dibutuhkan?
• Sikat botol dan sedotan
• Spons piring dan gelas bayi
• Peralatan sterilisasi

Langkah-langkah:
• Larutkan beberapa tablet steril ke dalam air (ikuti petunjuk pada kemasan tablet) lalu masukkan gelas, sendok, botol dan sebagainya.
• Rendam selama lebih kurang 30 menit (sekali lagi ikuti petunjuk pada kemasan tablet atau alat rendam steril dingin).
• Cara ini pada dasarnya aman untuk semua material pembuat alat makan dan minum bayi. Termasuk yang tidak mencantumkan suhu maksimum sterilisasi pada kemasannya.

Sterilisasi dengan pemanasan. Berikut ini adalah dua cara yang termasuk ke dalam cara sterilisasi menggunakan panas:
1. Pemanasan menggunakan alat sterilisasi: pastikan peralatan yang akan Anda steril sudah dicuci menggunaka sabun. Yang perlu Anda perhatikan pada alat sterilisasi adalah tray (rak) yang mengatur susunan alat yang hendak disteril. Ikuti petunjuk untuk menyusun sesuai dengan keperluannya. Misalnya, letakkan dot, material silicon pompa ASI, sedotan fleksibel, sendok-garpu dan botol sesuai dengan rak yang telah disediakan. Penggunaan yang tidak sesuai petunjuk bisa mengakibatkan manfaat dari proses sterilisasi kurang optimal. Waktu yang dibutuhkan: 4 – 9 menit.

Cermati material peralatan. Hal lain yang harus Anda cermati saat mensteril dengan cara ini adalah mengecek semua benda bayi yang akan Anda masukkan ke dalam alat steril. Sebab, tidak semua material pembuat alat tahan panas. Baca seksama kemasan peralatan makan dan minum bayi. Juga cermati suhu maksimal yang disarankan.

Perawatan alat steril. Yang tidak boleh Anda lewatkan juga adalah secara berkala alat sterilisasi panas ini harus Anda bersihkan. Bagian yang menghantarkan panas, 2 – 3 bulan sekali harus direndam dalam larutan backing soda (bisa dibeli di toko peralatan dan perlengkapan bayi). Ini akan menghindarkan alat yang sering terpapar uap air dari kerak yang dapat menghambat aliran energi panas yang menjadi pokok dari proses sterilisasi panas.

2. Pemanasan menggunakan microwave: sama dengan cara sebelumnya, semua peralatan harus dalam keadaan sudah dicuci sebelum dimasukkan ke dalam microwave. Wadah untuk menampung peralatan biasanya dapat Anda beli di toko perlengkapan dan peralatan bayi. Anda hanya perlu memasukkan peralatan ke dalam wadah (ikuti petunjuk pemakaian sesuai yang tertera pada kemasan wadah penyimpan peralatan khusus sterilisasi menggunakan microwave). Waktu yang dibutuhkan: 4 – 9 menit.

Sterilisasi darurat. Apabila Anda sulit membawa peralatan sterilisasi di atas saat bepergian, Anda juga dapat melakukannya dengan cara merebut peralatan. Yang Anda butuhkan, adalah panci dan kompor. Sama dengan proses sterilisasi lain, Anda harus mencuci semua peralatan hingga bersih menggunakan sikat dan sabun. Lalu rebuslah peralatan selama 10 menit. Keuntungan cara ini, Anda memang tak perlu repot membawa alat-alat, karena yang dibutuhkan hanyalah panci dan kompor.

Mudah rusak. Tetapi kelemahan dari cara ini, peralatan yang rentan panas akan mudah rusak, sementara peralatan yang tahan panas dan mencantumkan data temperatur maksimum sterilisasi akan melunak, sejalan dengan semakin seringnya Anda mensteril alat-alat dengan cara ini. Anda harus sangat cermat mengecek dot, botol dan lain-lain jika memutuskan merebus sebagai cara mensterilisasi. Paling tidak 2 – 3 bulan sekali, peralatan berbahan lentur, seperti dot harus Anda ganti dengan yang baru.

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/Bayi/tips.bayi.sterilisasi.peralatan.makan.dan.minum/001/005/92/3/3

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran