Sabtu, 31 Juli 2010

ANTIBIOTIK

Antibiotik ditemukan oleh Alexander Flemming pada tahun 1929 dan digunakan untuk membunuh bakteri secara langsung atau melemahkan bakteri sehingga kemudian dapat dibunuh dengan sistem kekebalan tubuh kita. Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.

Antibiotik berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari Anti (lawan),Bios (hidup). Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang berkhasiat obat apabila digunakan dalam dosis tertentu dan berkhasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman dan toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusisa.

Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penggunaan Antibiotika

Harus mempertimbangkan faktor-faktor :

· Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita
· Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotik
· Fungsi ginjal dan hati pasien
· Biaya pengobatan

Antibiotika Kombinasi diberikan apabila pasien :

v Pengobatan infeksi campuran
v Pengobatan pada infeksi berat yang belum jelas penyebabnya
v Efek sinergis
v Memperlambat resistensi

Mekanisme Kerja Antbiotik

1. Menghambat metabolisme sel, seperti sulfonamid dan trimetoprim.
2. Menghambat sintesa dinding sel, akibatnya pembentukkan dinding sel tidak sempurna dan tidak dapat menahan tekanan osmosa dari plasma, akhirnya sel akan pecah seperti penicillin, vankomisin, dan sefalosporin.
3. Menghambat sintesa membran sel, molekul lipoprotein dari membran sel dikacaukan pembentukkannya hingga bersifat permeabel akibatnya zat-zat penting dari isi sel keluar, seperti polimiksin.
4. Menghambat sintesa protein sel dengan melekatkan diri ke ribosom akibatnya sel terbentuknya tidak sempurna, seperti tetrasiklin, kloramfenikol, streptomisin, dan aminoglikosida.
5. Menghambat pembentukkan asam-asam inti (DNA dan RNA) akibatnya sel tidak dapat berkembang, seperti rifampisin.

Berdasarkan kemampuannya membunuh mikroba Antibiotik dibagi menjadi dua yaitu ; Bersifat bakterisid (Misal : penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, polipeptida). Bersifat bakteriostatik (Misal : tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, sulfonamida) Aktivitas dari antibiotika dinyatakan dalam mg. Kecuali zat yang belum dapat diperoleh 100% murni dan terdiri dari beberapa campuran zat (misal Nistatin,polimiksin B, basitrasi Þ IU (International Unit)).

Penggolongan antibiotik berdasarkan aktivitasnya dibagi menjadi dua yaitu :

1. Zat-zat dengan aktivitas sempit (narrow spectrum), berguna untuk membunuh jenis-jenis bakteri secara spesifik, seperti ampicillin dan amoxycilin (augmentin, surpas, bactrim, septrim).
2. Zat-zat dengan aktivitas luas (broad spectrum), membunuh semua jenis bakteri didalam tubuh. Dianjurkan untuk menghindari mengkonsumsi Antibiotik jenis ini karena akan membunuh jenis bakteri lainnya yang sangat berguna untuk tubuh kita. Antibiotik yang termasuk kategori ini adalah cephalosporin (cefspan, cefat, keflex, velosef, duricef,dll).

Kelompok Antibiotik

1. Sulfonamid

• Aktivitas : spektrum antibakteri luas baik gram positif (+) maupun gram negatif (-) yg peka, contoh : Pyogenes, E.coli, B. anthracis, v. cholerae, C. trachomatis, C. diphteriae,
• Bersifat bakteriostatik, yaitu hanya menghentikan pertumbuhan mikroorganisme,
• Mekanisme kerja : antagonisme kompetitif PABA (para amino benzoid acid),
• Sediaan : oral, parenteral, topical,
• Efek samping : reaksi alergi, agranulositosis, trombositopeni, gangguan saluran kemih.

2. Kotrimoksazole

• Merupakan kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol,
• Spektrum antibakteri luas, contohnya : S. aureus, Str. Pneumoniae, N. meningitis, E. coli,
• Mekanisme kerja : sulfonamid menghambat masuknya PABA ke molekul asam folat, trimetoprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat,
• Sediaan : tablet, suspensi, tablet pediatric,
• Indikasi : infeksi saluran napas, infeksi gonokokal akut, shigellosis.

3. Penisilin

• Mekanisme kerja : menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel bakteri,
• Resistensi terhadap penisilin disebabkan diproduksinya enzim penisilinase oleh mikroorganisme,
• Efek samping : iritasi lokal, mual, muntah, diare, syok anafilaktik,
• Indikasi : infeksi pneumokokus, streptokokus, stafilokokus, meningokokus, gonokokus, salmonela, difteria.

3.Sefalosporin

• Mekanisme kerja : menghambat sintesis dinding sel mikroba
• Aktif terhadap bakteri gram (+) dan gram (-), tetapi masing-masing derivat bervariasi
• Efek samping : reaksi alergi
• Sefalosporin hanya digunakan untuk infeksi yang berat atau tidak dapat diobati dengan antimikroba yang lain.

• Spektrum : luas, baik gram (+) atau gram (-), aerob, anaerob, spirochaeta, klamiidia, riketsia,
• Derivat : tetrasiklin, klortetrasiklin, oksitetrasiklin, demeklosiklin, rolitetrasiklin, doksisiklin, minosiklin, limesiklin,
• Indikasi : infeksi klamidia, riketsia, mikoplasma, gonore, kokus, kollera,
• Efek samping : reaksi kepekaan, toksik dan iritatif,
• Sediaan : tablet, kapsul, sirup, salep, pulveres.

6. Kloramfenikol

• Mekanisme kerja : menghambat sintesis protein kuman
• Sifat : bakteriostatik
• Spektrum antibakteri luas
• Indikasi : demam tifoid, meningitis purulenta, riketsiosis, kuman anaerob
• Efek samping : depresi sumsum tulang, alergi, reaksi sal.cerna, sindrom Gray, reaksi neurologik.

7.Aminoglikosid
• Efektif untuk bakteri gram (–)
• Mekanisme kerja : menghambat sintesis sel bakteri
• Sifat : bakterisidal, yaitu dapat mematikan mikroorganisme
• Efek samping : alergi, iritasi, ototoksik, nefrotoksik
• Jenis : streptomisin, gentamisin, kanamisin, neomisin, amikasin, tobramisin, paromomisin
• Indikasi : bakteri gram (-), Pseudomonas.

8.Golongan makrolida

Golongan makrolida hampir sama dengan penisilin dalam hal spektrum antikuman, sehingga merupakan alternatif untuk pasien-pasien yang alergi penisilin. Bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Aktif secara in vitro terhadap kuman-kuman Gram positif, Gram negatif, mikoplasma, klamidia, riketsia dan aktinomisetes. Selain sebagai alternatif penisilin, eritromisin juga merupakan pilihan utama untuk infeksi pneumonia atipik (disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae) dan penyakit Legionnaires (disebabkan Legionella pneumophilla) termasuk dalam golongan makrolida selain eritromisin juga roksitromisin, spiramisin, josamisin, rosaramisin, oleandomisin dan trioleandomisin.

9. Golongan linkosamid.

Termasuk di sini adalah linkomisin dan klindamisin, aktif terhadap kuman Gram positif termasuk stafilokokus yang resisten terhadap penisilin, aktif terhadap kuman anaerob, misalnya bakteroides.

10. Golongan polipeptida.
Antibiotika golongan ini meliputi polimiksin A, B, C, D dan E. Merupakan kelompok antibiotika yang terdiri dari rangkaian polipeptida dan secara selektif aktif terhadap kuman Gram negatif, misalnya psedudomonas maupun kuman-kuman koliform yang lain. Toksisitas polimiksin membatasi pemakaiannya, terutama dalam bentuk neurotoksisitas dan nefrotoksisitas.

11.Golongan kuinolon
Merupakan kemoterapetika sintetis yang akhir-akhir ini mulai populer dengan spektrum antikuman yang luas terutama untuk kuman-kuman Gram negatif dan Gram positif, enterobakteriaceae dan pseudomonas. Terutama dipakai untuk infeksi-infeksi nosokomial. Termasuk di sini adalah asam nalidiksat, norfloksasin, ofloksasin, dan pefloksasin.

******* dari sumber lainnya ********

Penggolongan Antibiotika

1. Penisilin
2. Sefalosporin
3. Aminoglikosida
4. Tetrasiklin
5. Sulfanilamida
6. Kuinolon
7. Makrolida
8. Linkomisin
9. Polipeptida
10. Kloramfenikol
11. Antibiotik lainnya

1. Gol. b-laktam
A. Penisilin

Dihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum.Memiliki cincin b-laktam yang diinaktifkan oleh enzim b-laktamase bakteri.Aktif terutama pada bakteri gram (+) dan beberapa gram (-)Contoh : amoksisilin, ampisilin.Untk meningkatkan ketahanan thp b-laktamase Þ penambahan senyawa untuk memblokir & menginaktivasi b-laktamase. Misal :Amoksisilin + asam klavulanat,Ampisilin + sulbaktam,Piperasilin + tazobaktam.

Efek samping : reaksi alergi Þsyok anafilaksis Þ kematian,Gangguan lambung & usus.Pada dosis amat tinggi dapat menimbulkan reaksi nefrotoksik dan neurotoksik.Aman bagi wanita hamil & menyusui

B. Sefalosporin

Dihasilkan oleh jamur Cephalosporium acremonium.Spektrum kerjanya luas meliputi bakteri gram positif dan negatif termasuk E.coli, Klebsiella dan Proteus.

Penggolongan sefalosporin berdasarkan aktivitas & resistensinya terhadap b-laktamase

Generasi I Þ aktif pada bakteri gram positif. Pada umumnya tidak tahan pada b laktamase. Misal : sefalotin, sefazolin, sefradin, sefaleksin, sefadroksil. Digunakan secara oral pada infeksi sal. kemih ringan, infeksi sal. pernafasan yang tidak serius

Generasi II Þ lebih aktif terhadap kuman gram negatif. Lebih kuat terhadap blaktamase. Misal : sefaklor, sefamandol, sefmetazol,sefuroksim

Generasi III Þ lebih aktif terhadap bakteri gram negatif , meliputi P. aeruginosa dan bacteroides. Misal : sefoperazone, sefotaksim, seftizoksim, sefotiam, sefiksim.Digunakan secara parenteral,pilihan pertama untuk sifilis

Generasi IV Þ Sangat resisten terhadap laktamase. Misal: sefpirome dan sefepim

c. Monobaktam

Dihasilkan oleh Chromobacterium violaceum Bersifat bakterisid, dengan mekanisme yang sama dengan gol. b-laktam lainnya.Bekerja khusus pada kuman gram negatif aerob misal Pseudomonas, H.influenza yang resisten terhadap penisilinase Contoh : aztreonam

3. Aminoglikosida

Dihasilkan oleh fungi Streptomyces & micromonospora.Mekanisme kerjanya : bakterisid, berpenetrasi pada dinding bakteri dan mengikatkan diri pada ribosom dalam sel Contoh : streptomisin, kanamisin, gentamisin, amikasin, neomisin

Penggunaan Aminoglikosida Streptomisin & kanamisin Þ injeksi pada TBC juga pada endocarditis,Gentamisin, amikasin bersama dengan penisilin pada infeksi dengan Pseudomonas,Gentamisin, tobramisin, neomisin juga sering diberikan secara topikal sebagai salep atau tetes mata/telinga,Efek samping : kerusakan pada organ pendengar dan keseimbangan serta nefrotoksik.

4. Tetrasiklin

Diperoleh dari Streptomyces aureofaciens & Streptomyces rimosus Meliputi : tetrasiklin, oksitetrasiklin, doksisiklin dan minosiklin (long acting) Khasiatnya bersifat bakteriostatik , pada pemberian iv dapat dicapai kadar plasma yang bersifat bakterisid lemah.Mekanisme kerja : mengganggu sintesis protein kuman Spektrum kerjanya luas kecuali thp Psudomonas & Proteus. Juga aktif thp Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata), leptospirae, beberapa protozoa. Penggunaan : infeksi saluran nafas, paru-paru, saluran kemih, kulit dan mata. Namun dibatasi karena resistensinya dan efek sampingnya selama kehamilan & pada anak kecil.

5. sulfonamida

Merupakan antibiotika spektrum luas terhadap bakteri gram positrif dan negatif. Bersifat bakteriostatik. Mekanisme kerja : mencegah sintesis asam folat dalam bakteri yang dibutuhkan oleh bakteri untuk membentuk DNA dan RNA bakteri. Kombinasi sulfonamida : trisulfa (sulfadiazin, sulfamerazin dan sulfamezatin dengan perbandingan sama),Kotrimoksazol (sulfametoksazol + trimetoprim dengan perbandingan 5:1),Sulfadoksin + pirimetamin.

Penggunaan

è Infeksi saluran kemih : kotrimoksazol

è Infeksi mata : sulfasetamid

è Radang usus : sulfasalazin

è Malaria tropikana : fansidar

è Mencegah infeksi pada luka bakar : silver sulfadiazin

è Tifus : kotrimoksazol

è Radang paru-paru pada pasien AIDS : kotrimoxazol

Sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan teruama trimeseter akhir Þ icterus, hiperbilirubinemia

6. KUINOLON

Berkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan kuman, dgn menghambat enzim DNA gyrase bakteri sehingga menghambat sintesa DNA.

Penggolongan :

Generasi I Þ asam nalidiksat dan pipemidat digunakan pada ISK tanpa komplikasi Generasi II Þ senyawa fluorkuinolon misal siprofloksasin, norfloksasin, pefloksasin,ofloksasin.Spektrum kerja lebih luas, dan dpt digunakan u/ infeksi sistemik lain.

Zat-zat long acting Þ misal sparfloksasin, trovafloksasin dan grepafloksasin.Spektrum kerja sangat luas dan meliputi gram positif.

7. Makrolida

Meliputi : eritromisin, klaritromisin, roxitromisin, azitromisin, diritromisin serta spiramisin Bersifat bakteriostatik.Mekanisme kerja : pengikatan reversibel pada ribosom kuman, sehingga mengganggu sintesis protein.Penggunaan : merupakan pilihan pertama pada infeksi paru-paru

8. Linkomisin

Dihasilkan oleh : Streptomyces lincolnensis Sifatnya : bakteriostatis Meliputi : linkomisin dan klindamisin. Spektrum kerja lebih sempit dari makrolida terutama thp gram positif dan anaerob.Penggunaan : aktif terhadap Propionibacter acnes shg digunakan secara topikal pada acne

9. Polipeptida

Berasal dari Bacillus polymixa.Bersifat bakterisid berdasarkan kemampuannya melekatkan diri pada membran sel bakteri sehingga permeabilitas meningkat & akhirnya sel meletus.Meliputi : Polimiksin B dan polimiksin E (colistin), basitrasin dan gramisidin.Spektrumnya sempit, polimiksin hanya aktif terhadap bakteri gram negatif. Sebaliknya Basitrasin dan gramisidin aktif thp kuman gram positif.Penggunaan : Karena sangat toksis pada ginjal dan organ pendengaran, maka penggunaan secara sistemik sudah digantikan, lebih banyak digunakan sebagai sediaan topikal (sebagai tetes telinga yang berisi polimiksin sulfat, neomisin sulfat, salep mata/tetes mata yang berisi basitrasin, neomisin

10. Antibiotika Lainnya

KLORAMFENIKOL

Bersifat bakteriostatik thp Enterobacter & S. aureus berdasarkan perintangan sintesis polipeptida kuman Bersifat bakterisid thp S. pneumoniae, N. meningitidis & H. influenzaePenggunaannya secara oral, sejak thn 1970-an dilarang di negara barat karena menyebabkan anemia aplastis. Sehingga hanya dianjurkan pada infeksi tifus (salmonella typhi) dan meningitis (khusus akibat H. influenzae)Juga digunakan sebagai salep 3% tetes/salep mata 0,25-1%.Turunannya yaitu tiamfenikol.

Vankomisin

Dihasikan oleh Streptomyces orientalis.Bersifat bakterisid thp kuman gram positif aerob dan anaerob.Merupakan antibiotik terakhir jika obat-obat lain tidak ampuh lagi

dari :
1. http://dprayetno.wordpress.com/antibiotik/
2.http://every-thinks.blogspot.com/2010/01/antibiotik.html

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran