Sabtu, 31 Juli 2010

Klasifikasi fraktur

harles A Rockwood mengklasifikasikan fraktur secara radiologist

1. Lokalisasi/letak fraktur seperti diafisis, metafisis, intra-artikular.
2. Konfigurasi/sudut patah dari fraktur :

* Fraktur transversal
* Fraktur oblik
* Fraktur spiral
* Fraktur kominutif
* Fraktur segmental
* Fraktur Impaksi/kompresi

1. Menurut ekstensi :

* Fraktur total
* Fraktur tidak total (fracture crack)
* Fraktur buckle/torus
* Fraktur garis rambut
* Fraktur greenstick
* Fraktur avulse
* Fraktur sendi


Terbuka dan tertutup

Fraktur terbuka disebut juga compound fracture. Fraktur di mana kulit dari ekstremitas yang terlibat telah ditembus patahan tulang. Fraktur terbuka terbagi atas 3 derajat (R. Gustillo) :
1. Derajat I

* Luka <>

2. Derajat II

* Laserasi > 1 cm.
* Kerusakan jaringan lunak tidak luas.
* Fraktur kominutif sedang.
* Kontaminasi sedang.

3. Derajat III:

1. terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot, dan neurovaskuler, serta kontaminasi derajat tinggi. Fraktur derajat III terbagi atas:

* Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat laserasi luas atau fraktur segmental yang disebabkan oleh trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka.
* Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau kontaminasi masif.
* Luka pada pembuluh arteri atau saraf perifer.

Fraktur tertutup : disebut juga closed fracture. Tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan lingkungan luar

Komplit dan tidak komplit

1. Fraktur komplit : bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang.
2. Fraktur tidak komplit : bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang
3. Hairline fracture : patah retak rambut
4. Buckle fracture/ Torus fracture : bila terjadi lipatan dari korteks dengan kompresi tulang spongiosa di bawahnya. Biasanya pada distal radius anak-anak.
5. Greenstick fracture : fraktur tidak sempurna, korteks tulangnya sebagian masih utuh, demikian juga periosteumnya. Sering terjadi pada anak-anak. Fraktur ini akan segera sembuh dan segera mengalami remodelling ke bentuk fungsi normal.

• Sudut patah:

* Fraktur transversal: garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang. Pada fraktur semacam ini, segmen-segmen tulang yang patah direposisi/ direduksi kembali ke tempatnya semula.
* Farktur oblik: garis patahnya membentuk sudut. Fraktur ini tidak stabil dan sulit diperbaiki.
* Fraktur spiral: akibat trauma rotasi. Garis patah tulang membentuk spiral. Fraktur cenderung cepat sembuh.

Jumlah garis patah:

* Fraktur kominutif: garis patah lebih dari 1 dan saling berhubungan.
* Fraktur segmental: garis patah lebih dari 1 tetapi tidak saling berhubungan.
* Fraktur multiple: garis patah lebih dari 1 tetapi pada tulang yang berlainan.

• Trauma:

* Fraktur kompresi: 2 tulang menumbuk tulang ke-3 yang berada diantaranya.
* Fraktur avulse: trauma tarikan, suatu fragmen tulang pada tempat insersi tendon ataupun ligamen.
* Fraktur spiral

Bergeser dan tidak bergeser

1. Fraktur undisplaced: garis patah komplit tetapi ke-2 fragmen tidak bergeser, periosteumnya masih utuh.
2. Fraktur displaced: terjadi pergeseran fragmen-fragmen fraktur yang juga disebut lokasi fragmen. Terbagi atas:

* Dislokasi ad longitudinal cum contractionum: pergeseran searah sumbu dan overlapping.
* Dislokasi ad axim: pergeseran yang membentuk sudut.
* Dislokasi ad latus: pergeseran di mana kedua fragmen saling menjauh.


Sumber: Muttaqin, Arif. 2005. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: EGC oleh Yovinda)

dari : http://every-thinks.blogspot.com/2010/01/klasifikasi-fraktur.html

Tidak ada komentar:

Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran